Letkol Arh Nur Subekhi (TN 4) menceritakan, dirinya berasal dari keluarga yang tidak mampu karena ayahnya hanya seorang penjual bakso keliling

Letkol Arh Nur Subekhi (TN 4) menceritakan, dirinya berasal dari keluarga yang tidak mampu karena ayahnya hanya seorang penjual bakso keliling

Aug 19, 2019By admin SMATN

Cerita Pilu Dandim Gowa, Tak Punya Biaya Sekolah hingga Pernah Diusir

 

 

 

RAKYATKU.COM, GOWA - Letkol Arh Nur Subekhi selama menjabat sebagai Dandim 1409 Gowa selama 1 tahun 5 bulan punya cerita masa lalu.

 

 

 

 

 

 

Nur Subekhi menceritakan, dirinya berasal dari keluarga yang tidak mampu karena ayahnya yang hanya sebagai penjual bakso keliling.

 

"Dua kakak saya yang pertama hanya sekolah sampai kelas 4 SD. Kakak saya yang kedua hanya Alhamdulillah lulus SD dan saya berpikir, bahwa nasib saya bisa jadi akan sama dengan kakak saya," kata Subekhi.

 

"Walau demikian, sejak kelas 1 SD saya berusaha maksimal belajar dan mendapat ranking 1 sampai kelas 6 SD. Namun tetap, sekolah butuh biaya," tambahnya.

 

Tidak hanya sampai disitu, perjuangan Subekhi masih terus berlanjut. Sejumlah rekan-rekan sebaya Subekhi berangkat ke sekolah. Sementara dirinya tidak karena sudah tidak punya biaya lagi. 

 

Beruntung, Subekhi dibantu oleh tetangganya untuk didaftarkan ke sekolah SMP untuk melanjutkan sekolahnya. Ia mendapat dispensasi uang SPP hanya 50 persen oleh pihak sekolah dengan dibuktikan dengan surat keterangan tidak mampu. 

 

Terlebih, Subekhi mempunyai nilai yang sangat bagus yang ia raih pada saat ia duduk di SD.

 

 

"Saat SMP, Alhamdulliah saya lulus dan dapat nilai bagus. Pas masuk SMA itu agak sulit karena uang tidak ada. Tapi saya coba mendaftar di SMA Taruna Nusantara yang memang gratis saat itu bahkan dapat uang saku tapi harus punya akta kelahiran. Tapi akta saya sudah kotor dan segala macam. Jadi saya ke kantor Capil," tambahnya.

 

Namun, saat itu Subekhi disuruh pulang lantaran memakai sandal jepit dan jarak antara rumah dan kantor Capil tersebut sangat jauh.

 

"Singkat cerita, setelah saya sudah menjadi Dandim, saya tetap berusaha apa yang kualami dulu, sekarang bukan zamannya lagi. Dulu yang saya anggap seorang bupati adalah orang yang jauh di atas saya, sekarang sudah bisa menjadi rekan kerja termasuk rekan Forkopimda lain," tutup Subekhi.

 

Diketahui, Letkol Arh Nur Subekhi akan bertugas di Mabes AD sebagai Pranandya 3/Reformasi Birokrasi Spaban II/Jemen Srenad. 

 

Pisah sambut Dandim 1409 Gowa dilakukan di baruga Tinggimae Rumah Jabatan Bupati Gowa, Rabu (14/8/2019) tadi malam.

Related post

Top