Kapolda Jabar Irjenpol Dr. A. Wiyagus, S.IK., M.Si., MM. menerima kunjungan 319 Siswa SMA Taruna Nusantara pada hari Rabu, 24 April 2024 di Aula Ditlantas Polda Jabar di Bandung.
Turut menerima kunjungan adalah alumni-alumni SMA TN yang memegang jabatan di wilayah Polda Jabar seperti Karo SDM Kombespol Harry Haryadi (TN 1), Kapolresta Bandung Kombespol Kusworo Wibowo (TN 5), dan Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto (TN -8).
Ceramah pembekalan dari Kapolda Jabar mengandung nilai-nilai penting bagi siswa SMA Taruna Nusantara.
Pertama, memberikan wawasan kepada siswa tentang peran dan tanggung jawab kepolisian, khususnya yang dijalankan oleh alumni Taruna Nusantara.
Kedua, menginspirasi siswa untuk mengembangkan kepemimpinan dan integritas yang sejalan dengan nilai-nilai Taruna Nusantara, sehingga dapat berkontribusi di institusi kepolisian kelak.
Ketiga, membuka kesempatan bagi siswa untuk memahami jalur karier di kepolisian, sekaligus membangun relasi dengan para alumni yang sudah berdinas.
#polda #jabar #karyawisata #tn33 #smatarunanusantara
Bid Humas Polda Jabar :
Kapolda Jabar Menerima Kunjungan Siswa Kelas XI SMA Taruna Nusantara Pada Kegiatan Karya Wisata Di Bandung
Polda Jawa Barat - Kapolda Jabar Irjen. Pol. Dr. Akhmad Wiyagus, S.I.K., M.Si., M.M Menerima kunjungan Siswa kelas XI angkatan ke 33 SMA Taruna Nusantara pada kegiatan Karya Wisata di Bandung.
Kapolda merasa bangga dan bahagia atas kunjungan 319 Siswa SMA Taruna Nusantara.
Secara geografis Jawa barat ini merupakan gerbang terakhir menjaga Ibukota yang menjadi Marwah negara kita kemudian juga jumlah penduduknya hampir sama dengan negara Malaysia Pak Korea Selatan dan lebih besar dibandingkan Australia dengan jumlah anggota Polri yang hanya 32.000 tentunya butuh pemikiran kemudian juga butuh pemahaman terhadap nilai-nilai yang berlaku di provinsi Jawa Barat karena Jawa Barat ini bagian dari negara kesatuan Republik Indonesia yang tidak mungkin bisa terpisahkan.
Kapolda menekankan tentang masalah aspek kejuangan Cina bisa besar karena memang generasi muda nya di belakang semuanya, keluar negeri kemudian diwajibkan untuk kembali ke negerinya untuk membangun negaranya. Jadi berapapun penghasilan yang dijanjikan oleh negara manapun mereka tidak akan tergiur karena nasionalisme yang tinggi, kejuangan yang tinggi yang untuk membicarakan negara. Korea Selatan juga sama seperti itu. sekolah boleh dimana saja tetapi ketika negara memanggil tidak ada pilihan lain yang kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
