Dandim 0903/Tanjung Selor Letkol Inf Aswin Kartawijaya (TN 3): Taklukkan Hutan Papua, Diganjar KPLB

Dandim 0903/Tanjung Selor Letkol Inf Aswin Kartawijaya (TN 3): Taklukkan Hutan Papua, Diganjar KPLB

Nov 11, 2019By admin SMATN

PROKAL.CO, Selasa (20/8), Danrem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) Brigjen Widi Prasetijono memimpin acara serah terima jabatan di Markas Korem 091/ASN. Letkol Inf Aswin Kartawijaya mendapatkan amanah melanjutkan estafet kepemimpinan sebagai Komandan Kodim (Dandim) 0903/Tanjung Selor (Tsr) menggantikan Letkol Inf Sigid Hengki Purwanto.

ASRULLAH

SEJAK menyelesaikan pendidikan di Akademi Militer (Akmil) pada 1998, Letkol Inf Aswin Kartawijaya memiliki segudang pengalaman memimpin ratusan personel. Papua menjadi daerah langganannya melaksanakan tugas pengamanan. Mulai dari menjadi Komandan Regu (Danru) hingga menjadi Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Pengamanan Perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

Memilih bergabung di Tentara Nasional Indonesia (TNI) sudah didambakan sejak masih mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD). Tekadnya semakin tak terbendung ketika menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Ia memilih Sekolah Menengah Atas (SMA) Taruna Nusantara untuk melanjutkan pendidikan. Alasannya, SMA Taruna Nusantara merupakan sekolah semi militer. Tempat ini dinilai tepat untuk mendapatkan pelajaran lebih, mulai dari belajar mandiri dan mengembangkan bakatnya.

“Tertarik menjadi tentara ketika melihat ibu dan kakak yang juga tentara. Bangga, melihat itu semua. Dari situ langsung tertarik,” beber pria kelahiran Jakarta, 5 Juni 1977 silam.

Menyelesaikan pendidikan di SMA Taruna Nusantara pada 1992-1995 ia langsung mendaftarkan diri ke Akademi Militer (Akmil). Selain itu, ia juga mendaftarkan diri di Universitas Padjajaran jurusan kedokteran. Langkah itu diambil sebagai plan B berdasarkan saran dari orang tua.

Hasilnya, ia dinyatakan lulus keduanya. Namun, ia tetap pada tekadnya untuk mengabdi kepada negara melalui TNI AD. Dinyatakan lulus pada 1998 pada saat era reformasi. Tugas pertamanya, di Provinsi Jawa Tengah Kodam Pati IV/Diponegoro, tepatnya Batalyon unit 48. Selama 10 tahun berada Kodam Pati IV/Diponegoro sejumlah operasi dilakukan.

Mulai dari tugas operasi di Ambon sebagai Komandan Pleton (Danton). Kemudian, 2003 ke Aceh saat terjadi darurat militer. Usai menyelesaikan tugas itu, pada 2005 ia kembali bertugas ke Aceh hingga 2007. Setelah itu, kembali menyambangi Papua sebagai Dansatgas pengamanan perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

Mendapatkan tugas di Papua dan Aceh membuat ayah dua anak ini mampu mengukir sejumlah prestasi. Kala itu, ia sebagai Perwira Seksi Operasi, bersama satu tim sebanyak 25 personel berhasil mengamankan 11 pucuk senjata. Dari prestasi itu, ia dianugrahi Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB).

“Kala itu, Jenderal TNI Endriartono Sutarto (mantan Panglima TNI, Red) yang menyematkan langsung,” kisahnya.

Setelah menyelesaikan tugas ia memilih melanjutkan pendidikan selama 11 bulan lamanya (2012). Selanjutnya, bertugas di Ambon hingga 2013 tepatnya di Kodam XVI/Patimura sebagai Wadan Dodoiktur Rindam.

Selanjutnya, ia kembali ke Provinsi Jawa Timur (Jatim), yakni di Kodam V/Brawijaya sebagai Perwira Bantuan Madya Bidang Operasi (Pabandya Ops). Dengan tugas mulai dari mengurusi kegiatan pimpinan, pengamanan siaga, pengamanan objek vital dan pengamanan kunjungan pam VVIP dan mengatur penugasan batalyon, satuan tugas operasi setelah tujuh bulan lamanya.

Dari situ ia menuju Akmil menjadi Komandan Batalyon Taruna. Memimpin taruna tingkat II dengan tugas membekali matra kedaratan, melakukan pembinaan, bimbingan dan pengasuhan. “Kebanggaan jika anak didik naik tingkat semua. Tolak ukur prestasi ada di situ. Saya terima 215 taruna tinggkat II dan semua naik tingkat,” bebernya.

Menyelesaikan tugas sebagai Komandan Batalyon Taruna, ia kembali menjadi danyon. Namun, Danyon Infanteri 406/Candra Kusuma. Sejumlah prestasi kembali diukir, meraih juara II pada Binsat dan Pleton Beranting Yudha Wastu Pramuka tingkat Kodam.

Untuk mendapatkan juara tersebut tidaklah muda. Sebab, pembinaan satuan terdiri dari bidang organisasi yang menyusun dan mengonsep agar efektif dan efisien sesuai fungsi dan jabatan spesifikasinya. Seperti, spesialisasi A, ditempatkan di A dan harus dimaksimalkan. Kemudian, bidang personel, bagaimana mengatur personel yang minim, namun dapat diberdayakan dengan baik.

Selanjutnya, bidang latihan untuk membekali personel dengan skill yang baik. Serta, bidang pangkalan yang menuntut lokasi perkantoran harus menarik dengan memberikan kreasi dari upaya sendiri. Terakhir bidang materil peralatan dan sarana prasarana yang digunakan harus dijaga.

“Personel itu dites secara acak uji petik ditunjuk. Saya juga kena menembak dengan pistol. Ada anggota yang berenang, lari, teori navigasi. Dari situ penilaiannya hasil pembinaan Danyon seperti apa? Itu di Era KSAD Jenderal TNI Mulyono yang menginginkan personel profesional,” imbuhnya.

Dengan batalyon yang ia pimpin kembali mendapatkan tugas di Papua. Sebanyak 450 personel ke Papua dan bertugas selama 11 bulan dan mendapatkan 1 pucuk senjata. Setelah menyelesaikan tugas ia diberikan amanah sebagai Dandim Purwowerjo selama 1 tahun 4 bulan. Dan ditarik ke Mabes AD menjadi staf teroterial AD, bagian SDM yang membidangi bela negara, wawasan kebangsaan, pramuka dan jaring teritorial.

Namun, dengan sejumlah prestasi, ada satu hal yang membuatnya merasa gagal. Saat bertugas di Papua. Selama ini ia dikenal aktif dengan personelnya. Ia tidak ingin melihat personel diam di tempat. Utamanya ia selalu mengingatkan agar menjaga kebugaran. Karena ada 22 pos terdiri dari 8 pos udara yang menjadi lokasi penempatan personelnya.

Selain melawan OPM saat bertugas di Papua juga harus melawan kondisi alam. Dukungan obat-obatan dan pengawasan personel harus diperkuat. Dan satu personelnya meninggal dunia terserang malaria. “Saya tidak tenang ketika mendapatkan informasi ada anggota sakit. Saya terus mengecek kondisinya, tekanannya seperti apa karena ini malaria. Merasa gagal (kehilangan personel), 8 pos udara itu menggunakan helikopter. Menyesal kehilangan personel karena pertanggung jawaban dengan keluaraga sebagai seorang komandan,” pungkasnya. (***/eza) https://kaltara.prokal.co/read/news/30643-taklukkan-hutan-papua-diganjar-kplb.html

 

Related post

Top