Bakti Nusantara 2019, Ketika Bekas Gudang Bensin Disulap Jadi Taman Bacaan Masyarakat

Bakti Nusantara 2019, Ketika Bekas Gudang Bensin Disulap Jadi Taman Bacaan Masyarakat

Sep 30, 2019By admin SMATN

Liputan6.com, Natuna - Bangunan mungil berbilah papan yang mengapung di atas sungai itu kini jadi sejumput harapan akan melek literasi di Kampung Segeram, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, lantaran telah disulap jadi Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Kerja kilat, hanya butuh waktu kurang dari dua hari untuk menyulap rupa bekas gudang bensin tersebut.

Karenanya, dalam gelaran Bakti Nusantara (BN) 2019 hari kedua, Selasa, 24 September, TBM sudah mulai dibuka untuk umum. "Anak-anak langsung semangat sekali. Mereka baca beberapa buku. Ada juga yang mendengarkan dongeng," kata Jaenal Mutakin pada Liputan6.com di Ranai, Kabupaten Natuna, Kamis, 26 September 2019.

Relawan program Inspirasi Nusantara di BN 2019 itu menuturkan, ide membuat TBM di atas sungai sangat menarik. Gagasan ini bisa terealisasi karena ada warga lokal sekaligus pegiat literasi, Heru Diwan Arpas, yang dengan lapang hati menghibahkan gudang berada persis di sisi rumahnya tersebut.

Lelaki yang akrab disapa Kang Jeje itu mengatakan, setelah mengetahui lokasi, ia telah memikirkan konsep TBM agar menarik secara tampilan, mulai dari memakai plat sebagai papan nama, hingga menghias dengan ragam tanaman, serta beberapa kutipan menginspirasi. "Ngalir saja idenya," ujarnya.

Buku berjumlah tak kurang dari 200 buah di sini merupakan hasil donasi yang dibuka sejak Juli 2019 lewat media sosial. Selama dua bulan periodenya, 1,2 ton buku berhasil dikumpulkan dari berbagai kota di Indonesia.

"Kemudian kami bagi dua, untuk Kabupaten Natuna dan khusus dibawa ke Segeram. Setelah itu pun masih dibagi dua lagi antara perpustakaan sekolah dan Taman Bacaan Masyarakat," jelas pegiat literasi asal Kuningan, Jawa Barat tersebut.


Multifungsi

Kang Jeje menambahkan, di samping sebagai tempat untuk membaca berbagai macam buku, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) nyatanya sangat multifungsi. "Bisa jadi tempat pelatihan menulis, pelatihan perikanan buat warga Segeram, atau acara ibu-ibu PKK mungkin," katanya.

 

Bersama dengan TBM, relawan kegiatan Literasi Nusantara juga punya sederet agenda lain dalam upaya meningkatkan minat baca. Satu di antara sekian banyak adalah workshop penulisan cerita pendek (cerpen) pada anak-anak tingkat SD--SMA di sekitar Segeram oleh pegiat literasi, Aris Munandar.

 

Jadi kian beragam, agenda seperti lomba mewarnai juga sempat diadakan. "Menyesuaikan dengan lingkungan sekitar, temanya (lomba menggambar) tentang laut, ikan, dan pemandangan Segeram," kata Kang Jeje. Apresiasinya berupa piala bagi juara satu, dua, dan tiga.

 

Ia menilai, BN 2019 hanya membuka jalan bagi warga Segeram untuk lebih melek literasi, selanjutnya tinggal bagaimana warga memberdayakan TBM, Kang Jeje juga sudah menitipkan pada warga lokal, Heru, untuk memanfaatkan TBM sebaik mungkin.

 

Dalam pelaksanaannya bakal ada pendampingan dari pegiat literasi asal Ranai, Kabupaten Natuna, Muhammad Faisal, yang sekaligus merupakan founder dari Buku untuk Natuna. TBM di Kampung Segeram juga telah diresmikan Wakil Bupati Kabupaten Natuna, Ngesti Yuni Suprapti, pada Rabu, 25 September 2019.

"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, saya resmikan Taman Bacaan Masyarakat Segeram," tuturnya.

Related post

Top