Rachmat mengatakan, saat ini Bukalapak menggunakan sistem berlapis saat menerima, menyimpan, dan mengolah seluruh data pengguna, antara lain:
1. Saat menerima: Bukalapak menggunakan metode https sehingga data yang masuk tidak mudah diretas.
2. Saat menyimpan data: Bukalapak menerapkan metode perlindungan termutakhir dengan perlindungan berlapis.
3. Saat menggunakan dan mengolah: Bukalapak memonitor secara ketat, sehingga jejak orang yang mengakses, membaca, mengganti, atau menghapus data terekam secara baik.
Untuk data-data yang sensitif seperti KTP, kami simpan di storage khusus dalam periode waktu tertentu yang dapat secara otomatis terhapus untuk melindungi privasi user kami.
Di samping proses perlakuan data pengguna yang berhati-hati, Rachmat mengatakan, pengguna juga perlu melakukan langkah-langkah pencegahan.
Ingatkan Pengguna Ganti Password
Bukalapak pun mengingatkan sesuai dengan Kebijakan Privasi Bukalapak, di antaranya pengguna perlu melakukan:
1. Ganti Password Akun Secara Berkala
2. Aktifkan Verifikasi 2 Langkah
3. Lebih Berhati-hati terhadap Phishing
4. Perbarui Data Diri Secara Berkala
5. Amankan Data Finansial
"Sebagai mitra jutaan UMKM, Bukalapak akan berupaya sekuat tenaga guna memastikan bangsa Indonesia dapat terus memiliki pilihan dan kesempatan untuk semua orang supaya bisa hidup lebih baik," tutur Rachmat.
Pernah Diterpa Isu Peretasan
Sebelumnya, Bukalapak pernah diterpa isu pelanggaran data di bulan Maret 2019.
Ceritanya, hacker dengan username Gnosticplayers mengaku meretas 13 juta akun pengguna Bukalapak dan 1,12 akun Youthmanual, sebuah platform kuliah dan karier asal Indonesia.
Hacker tersebut kemudian mengaku menjual jutaan akun tersebut di dark web bernama Dream Market.
Bukalapak pun membantah kabar itu dan memastikan bahwa tidak ada data pribadi pengguna yang diretas.
Memang, Bukalapak mengakui ada upaya-upaya dari luar yang ingin meretas platformnya, tetapi tidak ada data seperti username, informasi finansial, password, atau informasi pribadi yang dibobol.
(Tin/Isk) https://www.liputan6.com/tekno/read/4246622/kasus-lama-diungkit-lagi-bukalapak-yakinkan-data-pengguna-aman