Rizky Ramadhana (TN 28) raih medali perak dalam European Physics Olympiad 2020

Rizky Ramadhana (TN 28) raih medali perak dalam European Physics Olympiad 2020

Jul 28, 2020By admin SMATN

KOMPAS.com - Meski di masa pandemi Covid-19, namun siswa Indonesia tetap berprestasi. Bahkan di kancah internasional.

Seperti halnya Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) yang diseleksi dan dibina oleh Yayasan Sinergi Mencerdaskan Tunas Negeri (Simetri) berhasil meraih prestasi di tingkat internasional.

Pada "European Physics Olympiad" (EuPhO) ke-4 yang diselenggarakan secara daring dari 20–26 Juli 2020, tim Indonesia yang terdiri dari 5 siswa semua berhasil meraih gelar.

Yakni Absolute Winner (nilai tertinggi di antara semua peserta) dan The Best Experimental Results (nilai eksperimen tertinggi di antara semua peserta).

Hendra Kwee, Ph.D., Ketua Tim Olimpiade Fisika Indonesia yang juga pendiri Yayasan Simetri mengatakan, tahun ini tuan rumah penyelenggaraan EuPho ialah Rumania. Namun karena Covid-19, maka kegiatan digelar secara daring.

"Kelima siswa dari Indonesia ini sudah terpilih lewat seleksi nasional dan bertahap," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (28/7/2020).

Peter, satu-satunya peraih medali emas

Adapun peraih Absolute Winner dan Best Experiment adalah Peter Addison Sadhani (SMA Santo Aloysius 1 Bandung). Peter berhasil mencapai nilai 40.0 dari maksimum 50.

Menurut Hendra, dalam sejarah 4 tahun penyelenggaraan EuPhO, belum pernah ada siswa meraih nilai setinggi ini. Disamping itu, Peter juga merupakan satu-satunya peraih medali emas dari tim Indonesia. Selain itu, Indonesia meraih 4 medali perak.

Dijelaskan, untuk penyelenggara EuPhO tahun ini adalah Universitas Bucharest dan Komite Akademik EuPhO yang terdiri dari 8 anggota dari berbagai negara.

EuPhO merupakan kompetisi tahunan untuk siswa SMA yang menyerupai dunia riset. Siswa diberi soal yang singkat sehingga siswa dapat memberikan jawaban secara kreatif.

Untuk tahun ini EuPhO diikuti oleh 257 siswa dari 54 tim, terdiri dari 31 negara Eropa dan 22 negara tamu (Rumania mengirim 2 tim).

"Meski begitu, peserta dari Indonesia berhasil meraih medali. Selain emas yang diraih Peter, empat peserta lain juga meraih medali perak," terangnya.

Empat peserta raih perak

Empat peraih medali perak adalah Timotius Jason (Ignatius Global School Palembang), Rizky Ramadhana (SMA Taruna Nusantara, Magelang), Nixon Widjaja (SMAK IPEKA Plus BSD Tangerang) dan Fadli Januar (SMAN Unggulan MH Thamrin, Jakarta).

Untuk pimpinan tim tahun ini selain Hendra Kwee, juga ada Herry Kwee, Ph.D., Zainul Abidin, Ph.D. dan Jong Anly Tan, Ph.D.

Dikatakan, TOFI tahun ini sebenarnya diseleksi dan dibina untuk mengikuti Asian Physics Olympiad (APhO) ke-21 yang sedianya diselenggarakan pada 10–18 Mei 2020 di Taipei, Taiwan.

Namun karena pandemi Covid-19, penyelenggaraan APhO ditunda ke tahun 2021. Penyelenggaraan EuPhO yang juga awalnya direncanakan di Satu Mere, Rumania pada 2–6 Juni 2020, digeser mundur dan pelaksanaannya menjadi daring.

Banyak negara dari berbagai belahan dunia memilih mengikuti EuPhO tahun ini, karena penyelenggaraan International Physics Olympiad juga dimundur ke tahun 2021.

"EuPhO tahun ini sangat unik, karena soal eksperimen dilakukan dengan simulasi komputer. Siswa diberikan program yang dapat diberikan input," ungkap Hendra.

Tes dibuat nyata

Untuk soal dibuat cukup nyata karena ada ketidakpastian eksperimen pada hasil yang diberikan oleh program. Salah satu soal eksperimen adalah mengenai hamburan Rutherford menggunakan elektron. Saat tes, siswa dapat mengatur posisi penembakan elektron dan energi mula-mula elektron.

Elektron terhambur oleh suatu muatan lain diam yang besar dan ketiga koordinat posisinya tidak diketahui dan elektron ini akan terdeteksi pada layar yang berada pada jarak tidak diketahui dari muatan.

Namun, siswa harus merancang eksperimen untuk menghitung posisi muatan, dan besar muatan. Editor: Albertus Adit

https://www.kompas.com/edu/read/2020/07/28/113622771/indonesia-raih-emas-dan-perak-di-olimpiade-fisika-eropa-simak

Related post

Top