Jabatan tersebut diterimanya usai Surat Telegram (ST) Kapolri Nomor ST/3233/XI/KEP/2020 yang dikeluarkan pada tanggal 16 November 2020 lalu.
Tentunya, pergantian posisi jabatan tersebut ditujukan untuk kepetingan kemajuan serta lebih berkembangnya Polres Tangsel dalam mengayomi dan melayani masyarakat.
Pada kesempatan kali ini, sosok dari pria kelahiran Majalengka, Jawa Barat, 5 Mei 1979 itu membeberkan kisahnya kepada Wartakotalive.com secara eksklusif.
Riwayat Pendidikan
Iman menginjakan kakinya pada dunia pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) pada usia 7 tahun.
Kemudian dirinya lulus tingkat SD pada tahun 1992 dan melanjutkannya ke tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan lulus pada tahun 1995.
Lalu dirinya pun melanjutkan tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Taruna Nusantara.
Usai lulus dari program wajib belajar selama 12 tahun, dirinya memutuskan untuk melanjutkan tingkat pendidikan kepolisian secara berjenjang mulai dari Akdemi Kepolisian (Akpol) dan lulus pada tahun 2002, dilanjut Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), kemudian Sespim Lemdiklat Polri.
Tak sampai disitu, dirinya pun turut mengabil tingkat pendidikan perguruan tinggi di berbagai Universitas dengan jurusan bidang hukum hingga menyandang gelar S3.
Karir
Setelah dinyatakan lulus dari Akpol pada tahun 2002, dirinya langsung mengemban tugas sebagai Perwira Polri di Polda Metro Jaya sembari melanjutkan tingkat pendidikanya kepolisiannya di PTIK.
Usai dinyatakan lulus dari PTIK, dirinya mendapat tugas kedinasannya di Polda Jawa Barat.
Persis saat menerima tugas perdananya, dirinya juga melakukan tugas kedinasan sembari melanjutkan tingkat pendidikan kepolisiannya di Sespim Lemdiklat.
Lulus pada tahun 2019 dari Sespim Lemdiklat Polri, dirinya pun kembali ke Ibu Kota Jakarta dan mengemban tugas sebagai Kanit II Subdit I Dittipidsiber Bareskrim Polri.
Kisah Kedinasan Sebagai Perwira Polri
Iman mendapat tugas perdananya sebagai personel kepolisian tepatnya pada tahun 2002 silam di Polda Metro Jaya. Seberjalannya waktu dirinya mendapat sejumlah penugasannya sebagai personel kepolisian.
Tepat pada tahun 2010 lalu, dirinya mengaku mengemban tugas sebagai Kapolsek Cikampek.
Dari tugasnya tersebut, dirinya mengaku mendapat tantangan pertama sebagai personel kepolisian dalam mengevakuasi sejumlah korban banjir tahunan.
Banyak kisah yang dirasakan dirinya saat mengemban tugas tersebut di tengah para korban bencana banjir.
Kisah tersebut didapatnya saat merasakan evakuasi para korban banjir dari kediamannya yang terendam banjir.
Dengan penuh rasa empati dirinyapun kerap bercerita dan menyapa para korban banjir untuk bertujuan mengurangi beban penderitaan yang dirasa para warga tersebut.
Berjuta kisah pun terus didapati dirinya saat mengemban berbagai tugas kepolisian dari berbagai daerah yanng pernah disinggahinya.
Seperti halnya kisah dirinya saat berdinas di Kompolnas pada tahun 2018 silam sebelum menjabat di Kanit II Subdit I Dittipidsiber Bareskrim Polri. Kisahnya unik dilakukan dirinya saat berdinas di perbatasan wilayah Indonesia tepatnya Nusa Tenggara Timur (NTT). Dirinya dengan sengaja menghitung sungai yang ada di sekitar wilayah perbatasan Indonesia itu. Dari hasilnya tersebut dirinya mengaku mendapat sebanyak 80 sungai baik berukuran kecil maupun besar yang mengaliri kawasan sekitar perbatasan itu. Ia mengaku hal unik itu dilakukannya untuk menghibur diri saat berdinas di sejumlah perbatasan wilayah Indonesia. Tak hanya kisah tersebut, hal uniknya didapat saat dirinya akan membuat laporan penugasan melalui telepon selularnya (ponsel).
Sejumlah tantangan didpati dirinya saat akan melaporkan hasil kerja yang didapatnya.
Mulai dari pengalamannya melakukan laporan dengan cara meletakan ponsel disebuah ember yang dikaitkan ke tiang bendera untuk mendapatkan posisi ketinggian guna sinyal untuk melakukan pelaporan. Selain itu, kerap para personel Polisi dan TNI yang bertugas di perbatasan wilayah Indonesia itu pun saat akrab dengan masyarakat sekitar. Tak jarang mobil patroli yang melewati sejumlah desa warga turut ditumpangi warga untuk melintasi sejumlah daerah pedalaman tersebut. Hal tersebut diakui dia merupakan momen kebersamaan dan aksi heroik para personel TNI dan Polri dan warga sekitar mengingat menjalani tugas sembari bercengkrama dengan warga sekitar. Kembali ke Ibu Kota Jakarta pada tahun 2019 silam, dirinya pun memiliki sejuta pengalaman dari jabatannya sebagai Kanit II Subdit I Dittipidsiber Bareskrim Polri. Dari sejuta pengalamannya itu, ia mengaku memiliki sejumlah rancangan dalam tugas kepolisian di tengah perkembangan dunia siber.
Dalam hal tersebut, menjadi polisi di dunia maya tak semudah menjadi polisi di dunia nyata.
Tantangan demi tantangan terus dihadapinya mengingat makin banyaknya sumber informasi yang tersebar di masyarakat pada era perkembangan dunia siber. Namun dirinya datang bukan tanpa solusi, dengan cara membelah diri dalam bertugas dirinya bersama rekan kepolisiannya terus berupaya mengayomi masyarakat secara dua sisi baik dalam dunia maya maupun dunia nyata. Dia mengaku memiliki dua tugas berbeda berimbang kepesatan perkembangan secara individu maupun pengetahuan teknologi.
Hobi
Sebagai personel kepolisian, Iman memiliki hobi berbeda dengan tugas yang diemban pada tiap harinya. Ia mengaku memiliki hobi sebagai penulis dan bercita-cita memiliki sebuah buku yang dihasilkan dari karya tulisnya sendiri. Mulai dari cerita pendek, kisah humanis, puisi, novel hingga ilmiah ditulis Iman dikala dirinya sedang memiliki waktu luang dalam tugasnya. Bapak dari tiga anak ini lun mengaku menulis hanya sekedara sebagai hobi yang ditekuninya agar dapat memiliki ruang lain sebagai personel Polri. (m23)
https://wartakota.tribunnews.com/2021/02/09/video-profil-kapolres-tangsel-akbp-iman-polisi-kelahiran-majalengka-yang-bergelar-doktor?page=all.
Penulis: Rizki Amana
Editor: Ahmad Sabran