Menjadi Pamong Pengajar Pengasuh SMA Taruna Nusantara itu tidaklah ringan. Mereka menjadi ujung tombak dan “key person” dari semua kesuksesan proses pendidikan di SMA Taruna Nusantara, bahkan sejak didirikan hingga kini.
Sebagai sekolah berasrama penuh yang menerapkan “Sistem Among”, dengan saling asah, asih dan asuh selama 24 jam, mereka wajib tinggal di lingkungan kampus yang dekat dengan kelas dan asrama/graha Siswa.
Tugas berat yang harus dilaksanakannya itu meliputi kegiatan pendidikan, pengasuhan, pengembangan diri, dan pengawasan siswa yang dilaksanakan sepanjang waktu.
Karena itu PRASYARAT untuk dapat menunaikan tugas-tugas tersebut, maka Pamong Pengajar Pengasuh harus mampu bersikap :
1. DEKAT dengan Siswa:
Pamong harus mampu menjalin hubungan yang baik dengan siswa dan mampu memahami karakteristik setiap siswa secara individual. Pamong harus mampu bersikap ramah, terbuka, dan peduli terhadap siswa, sehingga tercipta komunikasi yang hangat, efektif dan suasana interaksi yang kondusif.
2. TEGAS kepada Siswa:
Pamong harus memiliki sikap tegas namun adil dalam mengelola kelas dan mengawasi siswa. Pamong harus mampu menegakkan disiplin dan komitmen dalam membangun perilaku positif siswa. Pamong harus normatif dan tidak permisif terhadap pelanggaran atau penyimpangan.
Dan SYARAT agar Pamong bisa sukses menunaikan tugasnya, mereka harus mampu:
1. Mengajar:
Pamong harus mampu merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran mata pelajaran yang menjadi tanggungjawabnya sesuai dengan standar sekolah dan kurikulum yang berlaku. Pamong harus menampilkan kreativitas dalam penggunaan materi, metode, media, dan evaluasi pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat dan kemampuan belajar siswa.
2. Mengasuh:
Pamong harus mampu membina kepribadian dan moral siswa dalam pengembangan karakter, sikap positif, etika, dan kebiasaan yang baik serta membimbing siswa dalam mengatasi penyimpangan perilaku.
3. Mengembangkan Diri:
Pamong harus memiliki komitmen untuk mengembangkan potensi diri dan siswanya, kemampuan profesionalismenya, termasuk pengembangan pengetahuan dan keterampilan, dan menjaga etika dalam profesi pendidik.
4. Melakukan Pengawasan:
Pamong harus bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan terhadap siswa, baik itu di kelas, di graha maupun di lingkungan sekitar sekolah. Selain itu, Pamong juga harus mampu mengelola keamanan dan keselamatan siswa.
Keseluruhan tugas berat Pamong Pengajar Pengasuh di atas itu akan bisa dilaksanakan dengan baik jika diorkestrasi melalui kepemimpinan pendidikan yang efektif, kreatif dan partisipatif. Jika tidak, beban berat itu akan semakin berat lagi karena Pamong Pengajar Pengasuh sangat rentan untuk menjadi pihak yang “terjepit” dan bahkan menjadi “kambing hitam” dalam setiap masalah pendidikan yang ada.
Dan hebatnya Pamong SMA TN, dari tahun ke tahun, mereka selalu menemukan momentum untuk melakukan “self recharging” dalam setiap menghadapi tugas-tugas beratnya itu sehingga akan selalu “solid” dan semakin kompak lagi melaksanakan tugas mendidiknya itu.
“Yang kuat, tetap semangat dan tetap sehat ya Bapak Ibu…we love you full… ???….” demikian dikatakan mantan Pamong Pengajar Pengasuh menyemangati generasi penerusnya yang hebat-hebat itu.
Beliau paham, Pamong SMA TN itu mungkin adalah pendidik yang paling berat tugasnya di negeri ini, yang paling sedikit tidurnya, yang paling sibuk dan keras bekerjanya dan paling banyak tugas-tugas tambahannya.