Selamat bertugas kepada Daud Joseph (TN 5) yang diangkat menjadi Direktur Operasional Transjakarta

Welfizon Yuza dan Daud Joseph, Wajah Lama yang Kembali Dipercaya Kelola Transjakarta

BP BUMD melantik Welfizon Yuza sebagai Direktur Utama PT Transjakarta dan Daud Joseph sebagai Direktur Operasi dan Keselamatan. Keduanya mendapat mandat terkait efisiensi PSO serta perbaikan layanan dan keselamatan.

 

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Welfizon Yuza (kiri) dan Direktur Operasi dan Keselamatan PT Transportasi Jakarta Daud Joseph (kanan) seusai dilantik oleh Kepala BP BUMD DKI Jakarta Nasrudin Djoko Surjono, Selasa (11/4/2023).

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Welfizon Yuza (kiri) dan Direktur Operasi dan Keselamatan PT Transportasi Jakarta Daud Joseph (kanan) seusai dilantik oleh Kepala BP BUMD DKI Jakarta Nasrudin Djoko Surjono, Selasa (11/4/2023).

JAKARTA, KOMPAS — Sebulan setelah Transjakarta dipimpin pelaksana tugas atau PLT direktur utama, mulai Selasa (11/4/2023) BUMD bidang transportasi umum berbasis jalan milik Pemprov DKI Jakarta memiliki direktur utama definitif dan direktur operasi baru. Dua sosok lama yang pernah mengelola Transjakarta kini kembali lagi. Welfizon Yuza dilantik sebagai Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, sedangkan Daud Joseph kembali menjadi Direktur Operasi dan Keselamatan PT Transportasi Jakarta.

Ditemui seusai pelantikan di Kantor Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta, Selasa (11/4/2023), Welfizon mengatakan, saat pelantikan, Kepala BP BUMD Nasrudin Djoko Surjono memberikan sejumlah mandat. Transjakarta diminta untuk fokus kembali kepada core business, untuk memperbaiki operasional dan layanan. Transjakarta juga diminta meningkatkan akuntabilitas dan efisiensi public service obligation (PSO).

Untuk efisiensi PSO atau subsidi tarif, Welfizon menyatakan akan mengecek kembali kebutuhan Transjakarta seperti apa. ”Prinsipnya ini uang rakyat, APBD, harus kita pakai untuk mengangkut atau melayani lebih banyak pelanggan. Jadi, pelanggan tentu harus jadi obyektif utama kita karena itu yang menjadi tolok ukur seberapa besar Transjakarta bisa memberikan kemanfaatan bagi masyarakat Jakarta,” tutur Welfizon, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Perencanaan Korporasi PT Transportasi Jakarta dan berhenti pada September 2022.

Welfizon memandang perlunya terobosan atau inovasi di Transjakarta, tanpa melepaskan layanan Transjakarta sebagai jaringan atau network. ”Dalam jaringan itu ada feeder atau pengumpan, ada bus rapid transit (BRT). Ada mikrotrans, ada BRT yang tidak bisa dipisah. Itu satu kesatuan. Namun, kita juga perlu me-review kembali rute dan armada,” kata Welfizon yang juga pernah menjabat Direktur Pelayanan dan Pengembangan Bisnis Transjakarta dari 2016 hingga 2018.

Sementara itu, Daud Joseph yang pernah menjabat sebagai Direktur Operasional PT Transjakarta kini kembali lagi ke Transjakarta dan menjabat sebagai Direktur Operasi dan Keselamatan Transjakarta. Dalam posisi barunya, ia memandang bahwa Transjakarta mesti kembali lagi ke dasar operasional awal BRT.

Dalam sistem BRT, jelasnya, yang mesti menjadi tulang punggung atau trunk line pada sistem transportasi adalah BRT. BRT kemudian didukung bus-bus pengumpan atau feeder.

”Rute feeder rute medium bus harus dihidupkan lagi, begitu juga Mikrotrans. Saat ini, kalau yang saya lihat, medium bus sebagai feeder line justru posisinya agak lumpuh. Mikrotrans ribuan sangat banyak, tetapi minitrans-nya kurang, sangat sedikit. Oleh karena itu, menurut saya, harus kembali ke basic transportasi,” tuturnya.

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Welfizon Yuza

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Welfizon Yuza

Daud juga menilai, aspek keselamatan mesti menjadi prioritas. Diakui, selama beberapa tahun terakhir aspek keselamatan dalam layanan dan operasional Transjakarta menjadi sorotan. Hal itu terutama karena banyaknya kecelakaan yang terjadi. Bagi dia, aspek keselamatan mesti dikembalikan lagi menjadi yang utama.

”Kita mesti pastikan bus yang berangkat terjaga keselamatannya dan kita berikan pelayanan terbaik,” ujar Daud yang menggantikan Direktur Operasi dan Keselamatan Yoga Adiwinarto itu.

Untuk bisa memberikan pelayanan terbaik, mengutamakan keselamatan, serta meningkatkan jumlah pelanggan, ia perlu meninjau ulang operasional yang sudah berlangsung beberapa tahun terakhir. Termasuk juga memperhatikan rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Ketua Forum Transportasi Jalan dan Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Aditya Dwi Laksana menilai positif atas kembalinya dua sosok yang pernah terlibat dalam pengelolan layanan dan operasional Transjakarta itu. Keduanya diharapkan bisa langsung ”tancap gas” bekerja karena sudah memahami kondisi internal Transjakarta.

”Pemegang saham mengucapkan selamat datang dan selamat bertugas kepada Direktur Utama serta Direktur Operasi dan Keselamatan Transjakarta yang baru,” ujar Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta Apriastini Bakti Bugiansri melalui keterangan tertulis.

Menurut Apri, penunjukan Welfizon dan Daud akan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Transjakarta dengan meningkatkan layanan. ”Perubahan jajaran direksi merupakan bagian dari upaya penyegaran organisasi dalam mewujudkan peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang transportasi di Jakarta yang aman, nyaman, dan selamat,” tuturnya.

Apri juga menyampaikan terima kasih kepada Yoga Adiwinarto yang telah berkontribusi dengan bekerja keras untuk kemajuan Transjakarta. Yoga bergabung dengan Transjakarta sejak 1 Agustus 2019.

Nasruddin menjelaskan, untuk mendukung peningkatan kinerja perseroan, RUPS telah menunjuk Welfizon Yuza sebagai direktur utama serta menunjuk Daud Joseph sebagai direktur operasi dan keselamatan. Persetujuan para pemegang saham dituangkan melalui keputusan para pemegang saham di luar rapat umum pemegang saham yang ditandatangani pada Selasa (11/4/2023).

”Seluruh proses pergantian direksi BUMD sektor transportasi ini telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundangan, dengan beberapa tahapan dari seleksi administrasi, asesmen, dan penilaian oleh tim panitia seleksi uji kelayakan dan kepatutan yang terdiri dari berbagai unsur, antara lain unsur praktisi, manjemen dan hukum, serta akademisi,” papar Nasrudin.

Penunjukan Welfizon dan Daud diharapkan dapat menjadi katalis dalam transformasi perseroan menjadi intelligent transport company sebagaimana tertuang dalam Rencana Bisnis Perseroan 2021-2025. Keduanya, kata Nasrudin, memiliki pengalaman bekerja di BUMD dan latar belakang pendidikan di bidang managemen transportasi sehingga dipandang cukup memahami dan memiliki insight untuk menjawab tantangan yang dihadapi perseroan saat ini.

Tantangan itu di antaranya adalah peningkatan keselamatan dan pelayanan kepada penumpang, menumbuhkan ridership, meningkatkan pendapatan nontiket, dan pengelolaan subsidi dengan tepat.

 

Oleh HELENA FRANSISCA NABABAN – Editor: CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
https://www.kompas.id/baca/metro/2023/04/11/dua-sosok-lama-welfizon-yuza-dan-daud-joseph-kembali-dipercaya-mengelola-transjakarta

Scroll to Top