MAGELANG – Rovi Ardya Prawira asal Jakarta Timur dan Dhian Kurnia Fitri asal Magelang menjadi lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) Magelang 2018. Rencananya, mereka dan 223 wisudawan lainnya, bakal diwisuda oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Mulyono, Selasa (10/7).
Rovi Ardya Prawira merupakan putra pasangan Joko Slamet- Vera Sylvia. Pria yang lahir di Medan, 8 April 1996 itu sejak kecil bercita-cita ingin menjadi prajurit TNI.
”Selama menjadi Taruna Akmil saya selalu berusaha berbuat yang terbaik pada setiap kesempatan,” kata pehobi membaca, bola voli, dan renang itu, baru-baru ini. Prestasi menonjol Rovi adalah, sempat menjadi Komandan Resimen Korps Taruna (Danmenkorpstar) periode 2017-2018. Itu merupakan jabatan tertinggi taruna dan anak buahnya sekitar 725 orang taruna tingkat I-IV.
Jabatan itu pernah diemban juga oleh Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan Panglima TNI Jenderal Moeldoko ketika masih menjadi taruna Akmil. Melihat sejumlah pendahulunya yang sukses menjadi pemimpin bangsa dan diawali dengan menjabat Danmenkorpstar di Akmil, Rovi pun ingin sukses seperti seniornya.
”Saya bercita-cita ingin menjadi Presiden RI,” tandasnya. Sementara itu lulusan terbaik wanita Dhian Kurnia Fitri yang lahir di Magelang, 19 Mei 1996 merupakan putra pasangan Ahmad Toni-Titik Maesaroh warga Magelang. Pemilik hobi membaca dan berenang ini sejak kecil memiliki cita-cita sebagai anggota TNI.
Gemblengan Mental
Untuk bisa menjadi taruni terbaik bukanlah hal mudah. Masa pendidikan selama empat tahun dijalani dengan semangat. Tempaan berat di Akmil yang harus dihadapi setiap hari terkadang membuat Dhian kelelahan. Tetapi berkat cita-citanya ingin menjadi taruni handal, semuanya bisa dia lewati dengan baik.
Berkat kesungguhannya mengikuti semua aturan dan prosedur di lembaga pendidikan Akmil itu, selama empat tahun nyaris tidak pernah ada pelanggaran dan kesalahan menonjol yang dilakukan oleh Dhian. Maka, sudah sepantasnya dia berhak mendapat penghargaan bergengsi bagi taruni, yakni Anindya Wiratama.
Setelah lulus dari Akmil, Dhian berniat melanjutkan kuliah S-2 terlebih dahulu. Selain itu, dia juga berkeinginan mengikuti satgas luar negeri. Untuk cita-cita jangka panjang, dia ingin menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) wanita pertama di Indonesia.
”Saya ingin menjadi Pangdam untuk membuktikan pada seluruh wanita Indonesia, bahwa kami juga bisa dan mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang komandan,” tandasnya. Kepala Penerangan dan Humas Akmil, Letkol Inf Asep Kusman mengatakan, untuk menentukan lulusan terbaik dinilai dari tiga katagori, yakni jasmani, ilmu pengetahuan, dan kepribadian.
”Bukan hanya dinilai ilmu pengetahuan dan keterampilannya saja, tetapi juga sikap, kepemimpinan, ketaatan, kepatuhan, sopan santun, tidak pernah melanggar, dan prestasinya,” katanya. Lulusan tahun ini yang nilanya cumlaude sebanyak 37 taruna dan tiga taruni. ”Lulusan tahun ini semoga bisa menjadi komandan peleton berprestasi di satuannya, termasuk peleton tangkas 2019,” katanya.(yon-59)