JAKARTA – Menjadi anggota pasukan elite Komando Pasukan Khusus atau Kopassus merupakan suatu kebanggaan. Sebab, hanya prajurit-prajurit pilihan dan berkualifikasi khusus yang berhak mengenakan Baret Merah dan menyandang pisau Komando.
Hal itu yang kini dirasakan Mayor Inf. Fictor J Situmorang. Awalnya, Fictor tidak berniat untuk menjadi prajurit pasukan elite TNI AD tersebut. Namun, pengalamannya mengikuti pendidikan Ranger bersama prajurit Amerika Serikat akhirnya mengubah jalan hidupnya. Dikutip dari buku “Kopassus untuk Indonesia: Profesionalisme Prajurit Kopassus” pada saat berpangkat Letda, Fictor yang tergabung di kesatuan organik lain mendapat kesempatan untuk menjalankan pendidikan Ranger. Pendidikan Ranger adalah pendidikan yang cukup keras.
Seorang prajurit Ranger adalah prajurit yang menjadi ujung tombak pertempuran melalui darat, laut, dan udara diharapkan bergerak lebih jauh dan lebih cepat Tawaran ini merupakan kesempatan yang cukup langka, mengingat Amerika menutup segala bentuk kerja sama dengan Indonesia sejak 1995.
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Fictor kemudian mengambil tawaran untuk mengikuti pendidikan tersebut. Fictor selanjutnya ditempa latihan fisik dan mental bersama-sama prajurit Amerika yang secara fisik lebih besar. Fictor sempat terseok-seok karena harus membawa ransel seberat 23 Kg dalam keadaan lapar, haus dan kurang tidur. ”Hanya pikiran membawa nama Indonesia yang membuatnya masih kuat bertahan dan akhirnya menyelesaikan pendidikan itu,” kenang Fictor dikutip SINDOnews, Minggu (20/2/2022). Setibanya di Tanah Air, Fictor diminta memaparkan pengalamannya di Makopassus.
Selesai pemaparan, ketika Fictor memutuskan untuk kembali ke kesatuan asalnya, Danjen Kopassus waktu itu Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo langsung menodongnya untuk ikut pendidikan Komando dan menjadi anggota Kopassus. Fictor pun dengan sigap menjawab “siap” Saat ini, Fictor menjabat sebagai Danyon 31 Grup 3 Kopassus.
Grup 3/Sandhi Yudha yang bermarkas di Markas Komando Cijantung, Jakarta Timur merupakan satuan Kopassus yang memiliki spesifikasi tugas perang rahasia “Clandestine Operation” termasuk kemampuan dalam intelijen tempur atau combat intel, dan counter insurgency atau kontra pemberontakan. Untuk menjadi personel Grup 3 Kopassus yang dibentuk pada 24 Juli 1967 ini, calon anggota diseleksi sangat ketat di internal mulai dari calon prajurit yang masih pendidikan hingga personel yang sudah bertugas aktif di kesatuan tetapi punya bakat intelijen. Mengingat kejadian itu, Fictor pun tertawa kecil karena awalnya menampik pendidikan Komando namun pada akhirnya masuk dan bangga menjadi bagian dari Kopassus.
https://nasional.sindonews.com/read/691371/14/mayor-inf-fictor-j-situmorang-danyon-31-grup-3-kopassus-yang-berkualifikasi-ranger-1645333337?showpage=all