Inovasi Letkol Alradix Ciptakan Alat Tester Komponen Pesawat Hercules
Jakarta – Letkol Tek Alradix Djansena mengembangkan alat untuk menguji komponen pesawat C-130 Hercules. Komandan Satuan Pemeliharaan (Dansathar) 13, Depohar 10, TNI Angkatan Udara itu diusulkan untuk Soedirman Awards 2023 atas inovasinya itu.
Ada tiga alat yang dikembangkan oleh Letkol Alradix, yakni Digital Fuel Quantity, Fixture Landing Gear dan Output Pressure Indicator. Ketiga alat itu digunakan untuk menguji komponen pesawat apakah berfungsi baik atau tidak sebelum dipasangkan ke pesawat.
“Jadi kami ada 3 tester, karena Sathar 13 ini adalah melaksanakan pemeliharaan terhadap komponen pesawat salah satunya komponen pesawat C-130, nah sebelum komponen ini dipasang di pesawat, kita membutuhkan tester,” kata Alradix kepada detikcom.
Pertama adalah Fixture Landing Gear. Alat ini digunakan unjuk menguji penyangga roda pesawat atau gear strut yang digunakan pesawat C-130 Hercules.
“Untuk pengetesan main landing gear strut pesawat C-130, itu kakinya pesawat, jadi ada roda pesawat, nah di roda yang menghubungkan roda ke body pesawat itu kan ada kakinya, yang kita mengetes strut-nya itu. Dites dulu tekanannya berapa,” jelas dia.
Inovasi Letkot Tek Alradix (kiri) ciptakan Fixture Landing Gear. (Foto: dok. Istimewa)
Sebelum adanya Fixture Landing Gear, kata Letkot Alradix, penyangga roda pesawat itu langsung dipasang ke pesawat. Kemudian akan dipantau kondisinya selama 24 jam.
“Sebelum ada alat ini kita langsung tes di pesawat. Jadi dalam arti sudah selesai kita assembly, kita pasang di pesawat, dalam 24 jam seperti apa ada kebocoran atau tidak, kalau tidak ada kebocoran berarti bagus. Kalau sekarang sebelum pasang di pesawat kita sudah yakin bahwa barang ini sudah baik,” tutur dia.
Selanjutnya adalah Output Pressure Indicator. Alat ini digunakan untuk mengukur besaran output pressure atau tekanan keluar saat perbaikan actuator di bagian penyangga roda pesawat.
“Output Pressure Indicator itu untuk meyakinkan, jadi kita melakukan perbaikan actuator, actuator semacam piston yang keluar masuk itu untuk di bagian di landing gear juga, nah untuk meyakinkan tekanannya kuat atau tidak kita bikin inovasi ada indikator tambahan di testernya, sebenarnya testernya sudah ada, namun untuk outputnya, keluaran dari tekanannya kita belum yakin, untuk meyakinkan kita bikin tambahan indikatornya sehingga di alat itu indikatornya sudah memenuhi syarat, jadi kita sudah yakin juga untuk alat actuator itu bagus untuk keluarannya,” kata dia.
Inovasi Letkot Tek Alradix ciptakan (Output Pressure Indicator. Foto: dok. Istimewa)
Alat ketiga yang diciptakan oleh Letkot Alradix adalah Digital Fuel Quantity. Alat ini berfungsi untuk mengetes apakah indikator bahan bakar pesawat berfungsi dengan baik atau tidak. Alat ini khusus untuk pesawat C-130 Hercules di mana indikator bahan bakarnya sudah digital.
“Itu adalah untuk mengetes indikator untuk fuel, untuk bahan bakar pesawat C-130 khusus digital. Kita kan 5 tahun yang lalu dapat pesawat hibah dari Australia pesawat C-130 nah itu sudah digital khususnya untuk indikator fuel-nya, indikator bahan bakarnya,” tutur dia.
“Sehingga ketika kita memperbaiki, saat itu belum ada manualnya, tidak dikasih manual untuk pemeliharaannya. Jadi kita harus perbaiki dulu, bikin testernya lagi, supaya barang itu kita juga bisa diperbaiki. Istilah tidak ada manual itu kita harus yakin juga ketika kita perbaiki, dipasang di pesawat juga bagus, untuk yang digital, kalau yang analog kita sudah punya. Indikator itu kayak yang di mobil yang di-display untuk bensin,” lanjutnya.
Inovasi Letkot Tek Alradix ciptakan Digital Fuel Quantity. (Foto: dok. Istimewa)
Digital Fuel Quantity dan Fixture Landing Gear diciptakan oleh oleh Letkol Alradix tahun 2021. Sementara Output Pressure Indicator dibuat tahun 2022. Sebelum adanya alat itu, komponen pesawat langsung dipasang di pesawat tanpa adanya pengujian.
“Yang selama ini kita setelah melaksanakan perbaikan langsung dipasang di pesawat, secara prosedur tidak salah, dengan adanya tester ini, maka reliability dari komponen itu akan semakin tinggi, jadi ketika kita pasang di pesawat kita sudah yakin dengan bagusnya komponen itu,” tuturnya.
Alat tester yang diciptakan oleh Letkot Alradix ini untuk menguji fungsi komponen pesawat C-130 Hercules yang telah melakukan perawatan sebelum dipasang ke pesawat. Pesawat ini biasanya digunakan untuk operasi militer selain perang.
“Itu untuk operasi militer selain perang TNI Angkatan Udara kan salah satunya untuk evakuasi bencana, kalau ada bencana alam. Sehingga tingkat kesiapan pesawat C-130 ini harus tinggi, jadi misalnya TNI AU menargetkan 10 setiap hari untuk terbang kita harus mempertahankan itu,” tutur dia.
Selain menciptakan alat tester ini, Letkol Alradix juga menulis buku tentang teknik pesawat terbang yang berjudul ‘Prajurit Teknisi, Bangga Menjadi Teknisi Komponen Pesawat TNI AU’. Buku tersebut baru dirilis bulan Oktober ini.
“Buku itu saya yang menulis, ini baru rilis, baru jadi Oktober ini. Itu sebenarnya pada intinya bagaimana menumbuhkan semangat sebenarnya anggota-anggota saya para teknisi ini bagaimana dalam keseharian mereka sebagai prajurit TNI AU mereka juga sebagai teknisi,” kata dia.
Letkol Tek Alradix luncurkan buku tentang teknik perawat terbang. (Foto: dok. Istimewa)
Alradix menyebut dia juga ingin mengenalkan tentang teknik pesawat terbang ke generasi muda. Sehingga, para generasi muda itu bisa tertarik dengan pesawat terbang.
“(Isi bukunya) juga tentang pengalaman-pengalaman para prajurit saya sebagai teknisi ini, suka dan dukanya seperti apa. Kalau niat awal saya buat buku ini selain mempromosikan apa yang ada di Sathar 13 tujuannya untuk, saya ingin memasarkan ke generasi muda yang bukan tentara ya, ke anak-anak SMA, SMK yang masih bingung setelah lulus mau ke mana, mungkin mereka tertarik teknik mungkin mereka tertarik jadi prajurit bangga sebagai tentara, bisa juga mereka sebagai teknisi pesawat,” jelasnya.
(lir/hri) https://news.detik.com/berita/d-6997987/inovasi-letkol-alradix-ciptakan-alat-tester-komponen-pesawat-hercules