Letkol Pnb Muhammad Arif, S.Sos. (TN 7) sukses melakukan pendaratan perdana di landasan Liku, Paloh Sambas, Kalimantan Barat

Pesawat TNI AU, jenis Cassa N-212i, Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh, melakukan pendararan perdana di landasan Liku, Paloh Sambas, Kalimantan Barat, Rabu (18/8/2021).
 
Pendaratan pesawat tail number A 2112 yang diterbangkan Letkol Pnb M. Arif, S.Sos. ini, menandai beroperasinya landasan Liku Paloh sebagai bandara penerbangan perintis di wilayah perbatasan.
 
Pangkoopsau I Marsda TNI Ir. Tedy Rizalihadi S., M.M. bersama bupati Sambas H. Satono, saat menyaksikan pendaratan perdana mengatakan, momentum ini sebagai langkah strategis menciptakan stabilitas kawasan di perbatasan.
 
Pangkoopsau I juga melakukan penandatangan prasasti landing perdana pesawat TNI AU Cassa N-212i.
 
Kepada masyarakat Nibung, Paloh, Sambas, Pangkoopsau I juga menyerahkan bantuan Sembako.
 
Bupati Sambas berharap dengan adanya landasan Liku, dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Kecamatan Paloh, Sambas.
 
“Penerbangan perintis ini akan membuka jalan dan menggerakkan roda perekonamian daerah,” harapnya.
 
 
 
 
 
SAMBAS, KOMPAS.TV – Inilah momen pendaratan perdana pesawat casa 212, oleh TNI Angkatan Udara di landasan Bandara Liku, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Walaupun cuaca gerimis, pendaratan berhasil dilakukan dengan sempurna. Pendaratan perdana pesawat casa ini, dilakukan untuk menguji kelayakan landasan pacu. Landasan Liku sepanjang 30×750 meter ini berada di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia yang hanya berjarak kurang lebih satu jam dari Border Perbatasan PLBN Aruk.
Bandara ini telah menjalani proses panjang, hingga dilakukannya pendaratan perdana sejak dirintis tahun 1976. Seiring dengan pembangunan mercusuar oleh negara tetangga tahun 2014, landasan pacu dilakukan pembangunan dengan lebar 30 meter dan panjang 750 meter. Pendaratan perdana ini juga dihadiri langsung oleh Panglima Komando Operasi TNI AU I, Marsda TNI Tedi Rizalihadi, yang mendarat menggunakan helikopter super puma.
Diharapkan, bandara ini bisa menjadi momentum berkembangnya landasan Liku, sebagai markas pertahanan udara strategis perbatasan Indonesia. Selain itu, bandara ini diharapkan menjadi bandara komersil untuk mendukung pembangunan, termasuk mendukung potensi wisata. Pendaratan perdana ini disambut antusias oleh masyarakat perbatasan.
Ke depan, rencananya akan dilakukan penempatan satuan radar di bandara ini. Serta, akan dilengkapi tower pengawasan penerbangan, agar aspek keselamatan terlengkapi.
 
Scroll to Top