Ke Siswa Taruna Nusantara, Khofifah Cerita Dirinya yang Anak Kampung

SurabayaGubernur Khofifah Indar Parawansa mendapat kunjungan dari sembilan siswa kelas X angkatan 30 SMA Taruna Nusantara. Khofifah diwawancara mengenai kisah hidupnya.

Dalam wawancara tersebut, Khofifah berkisah soal dirinya yang tak lebih dari anak kampung. Khofifah menyebut tak ada yang istimewa dari dirinya, karena bukan merupakan anak jenderal hingga anak kiai besar.

Namun, Khofifah senantiasa berkomitmen untuk selalu menjadi diri sendiri dan melakukan yang terbaik pada setiap hal. Selain itu, Khofifah mengaku tak akan berada di titik ini tanpa doa dari sang ibunda.

“Be your self and do the best, itu rumusnya. Saya bukan anak jenderal, saya bukan anak guru besar, saya bukan putri kiai besar. Bapak saya PNS golongan biasa, orang kampung. Ibu saya lulusan pondok pesantren, tapi ibu saya ndak pernah berhenti mendoakan saya,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (23/12/2019).

“Saya ini kan anak kampung, tapi ibu saya ndak bisa membayangkan anak perempuannya ini keliling terus. Maka hikmahnya, ibu saya menyiapkan makanan, maka dibagikan itu kepada anak-anak mahasiswa yang ngekos di belakang rumah. Doakan ya, Khofifah mau ke sini, doakan ya Khofifah mau ke sini. Jadi ada multiplayer effect di hidup saya dan doa ibu saya dan doa orang yang diminta untuk mendoakan saya,” imbuhnya.

Selain itu, Khofifah juga sempat menyinggung terkait pemimpin perempuan yang kerap dipandang sebelah mata oleh orang lain. Dia menyebut ada ayat dalam Alquran yang memang menyinggung tentang negara besar kala dipimpin seorang perempuan.

Khofifah pun membuktikan dengan kepemimpinannya selama ini. Dia mengatakan perempuan juga bisa menjadi pemimpin dan membawa perubahan untuk bangsa.

Selain itu, Khofifah menyebut dalam kepemimpinannya, dia senantiasa berkoordinasi dengan Forkopimda. Mulai dari Polda Jatim, Kodam V/Brawijaya hingga Kejati Jatim.

“Intensitas komunikasi dengan Forkopimda itu penting. Jatim menjadi suprasistem ada sistem-sistemnya. Pertumbuhan ekonomi ini penting. Tapi kalau tanpa keamanan, bisa dibayangkan ndak? Sistem itu ada di Polda, Kejati, Kodam dan seterusnya. Sistem ini akan membangun suprasistem yang baik,” paparnya.

Di kesempatan yang sama, salah satu siswa SMA Taruna Nusantara Muhammad Sulthan Alrizqy Nadyqal mengatakan, hal ini merupakan salah satu kesempatan istimewa baginya. Dia mengaku mendapat banyak ilmu dari Gubernur Khofifah.

“Alhamdulillah. Kami dari SMA Taruna Nusantara kelas X angkatan 30, kami bersembilan ini alhamdulillah mendapat kesempatan untuk mewawancarai salah satu tokoh nasional, Ibu Khofifah sebagai Gubernur Jatim,” kata Sulthan.
Sulthan menyebut dirinya mendapat banyak pengalaman baru. Salah satunya tentang kepemimpinan wanita dalam Islam.

“Kami sangat bangga dan berterima kasih untuk banyak pengalamannya. Seperti tadi ketika kami bertanya, beliau menjawabnya sangat bagus dan memberikan kami banyak pelajaran dan ilmu,” tambahnya.

“Banyak orang yang beranggapan kalau pemimpin wanita ini kan pasti jelek. Tapi bu Khofifah bilang kalau di Alquran ini ada dan pemimpin wanita ini justru bagus dan sudah dibuktikan Bu Khofifah,” pungkas Sulthan. (sun/bdh)

https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4832861/ke-siswa-taruna-nusantara-khofifah-cerita-dirinya-yang-anak-kampung?single=1

Scroll to Top