Magelang – Putra Kabareskrim Komjen Pol Idham Aziz, Irfan Urane Aziz memperoleh penghargaan Taruna Cendekia Buana dari SMA Taruna Nusantara (TN) Magelang. Dia dalam UNBK memperoleh nilai sempurna 100 untuk tiga mata pelajaran (mapel).
Kepala SMA TN Brigjen TNI (Purn) Soebagio mengatakan, jumlah siswa yang mengikuti ujian 361 siswa terdiri peminatan IPA 277 siswa dan peminatan IPS 84 siswa. Sebanyak 361 siswa ini dinyatakan lulus 100 persen. Untuk rata-rata tertinggi nilai UN 98,5 dan rata-rata nilai UN seluruh siswa 78,31.
“Terdapat 52 nilai 100 yang diraih oleh 40 siswa pada mata pelajaran Matematika, Fisika, Bahasa Inggris, Kimia, Biologi, Ekonomi dan Bahasa Indonesia,” kata Soebagio saat membacakan laporan dihadapan Menhan Ryamizard Ryacudu dalam Upacara Prasetia Alumni dan Penutupan Pendidikan Siswa Kelas XII Angkatan 27 SMA Taruna Nusantara Tahun Pendidikan 2016-2019, Selasa (14/5/2019).
Adapun dari 40 siswa yang memperoleh nilai sempurna 100 dalam UNBK tersebut salah satunya, putra Kabareskrim Komjen Pol Pol Idham Aziz, Irfan Urane Aziz. Namun tadi saat prasetia alumni dan penutupan pendidikan, Idham Aziz tidak bisa hadir dan yang hadir istrinya, Fitri Handari.
Irfan memperoleh nilai sempurna 100 untuk mata pelajaran Fisika, Matematika dan Bahasa Inggris. Nilai yang diraih tersebut diperoleh dengan kerja keras dan tekun belajar.
“Dari saya sendiri yang penting pertama ada dukungan dari orangtua, dari guru-guru SMA TN juga mendukung kegiatan belajar mengajarnya jadi saya nyaman kalau belajar di ini. Terus, usaha lebih keras dan banyak lagi untuk mencapai meraih prestasi tersebut,” tutur Irfan.
Acara lempar topi usai wisuda di SMA TN Magelang Foto: Eko Susanto/detikcom |
Sedangkan ibu Irfan, Fitri Handari mengaku, bersyukur Irfan bisa memperoleh nilai sempurna untuk tiga mapel. Prestasi yang diraih tersebut berkat kerja keras dan doa.
“Kerja keras dan doa. Anak kerja keras, doa juga. Lingkungan disini juga bagus, mendukung tercapainya prestasi itu. Terima kasih buat TN, pamong-pamong, seluruh yang ada di TN,” tuturnya.
Irfan sendiri mengaku, setelah lulus akan menyusul kakaknya, yang juga Alumni TN di Akpol Semarang.
“Ini masih dalam rangkaian tes untuk masuk Akpol, nanti tanggal 18 ada pengumumannya, masih ada beberapa tes lagi,” ujarnya seraya menyebut ingin seperti bapaknya.
Dalam prasetia alumni dan penutupan pendidikan Kabareskrim tidak bisa datang, kata Fitri, karena ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan.
“Nggak bisa datang, ada tugas yang nggak bisa ditinggal. Rencana datang, pasti kan ya, tapi ada tugas nggak bisa ditinggal,” ujarnya.
Irfan mengakui, kegiatan belajar mengajar di SMA Taruna Nusantara memang cukup padat. Untuk itu, sebisa mungkinkan memanfaatkan waktu belajar dengan baik.
“Kalau saya ya, kalau memang di Taruna Nusantara itu kan kegiatan belajar mengajarnya cukup padat. Jadi, kalau saya yang penting kita manfaati waktu belajar sebaik mungkin. Jadi kalau bisa pas ada gurunya pas ada kegiatan belajar mengajar jangan tidur, tapi kita fokus. Kita tidurnya kalau dikasih istirahat baru, kita istirahat. Selama masih ada waktu buat belajar, kita belajar terus untuk mengejar nilai,” tutur Irfan yang pernah menjadi juara Matematika di Singapura Tahun 2018, itu.
“Pesan dari bapak yang penting kita usaha terus dan doa. Dan jangan lupa kalau orangtua itu yang paling penting, apalagi terutama seorang ibu,” tutur Irfan.
(bgk/bgs) news.detik.com
Berita terkaithttp://jogja.tribunnews.com/…/peraih-nilai-sempurna-unbk-20…
http://jogja.tribunnews.com/…/prestasi-membanggakan-irfan-u…