Jakarta – Ujian tahap tiga yakni tes akademik untuk calon taruna akademi kepolisian 2017 sudah selesai digelar. Ilham Urane Aziz, putra dari Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz menjadi yang terbaik di ujian ini.
Berdasarkan data resmi dari bagian SDM Polri, Ilham meraih nilai rata-rata 80,81 dari hasil tes potensi akademik dan bahasa Inggris. Remaja berusia 18 tahun itu menjadi peserta terbaik dari 331 peserta lainnya di tahap tes akademik yang dilangsungkan pada Sabtu (29/7) di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.
Dari 10 peserta terbaik dalam tes akademik, tiga diantaranya adalah putra dari anggota kepolisian, empat lainnya dari ayahnya bekerja di swasta, seorang anak dari pegawai BUMN, dan dua anak lainnya ayahnya bekerja sebagai PNS.
Foto: 10 besar tes akademik Akpol 2017
Beda dengan tahapan tes sebelumnya, di tes akademik ini tidak ada pengguguran. Namun hasil tes akademik ini tetap penting karena nantinya akan diakumulasikan dengan tes-tes lain.
Pada tanggal 1 Agustus besok 331 calon taruna yang mengikuti seleksi akan menjalani tes pemeriksaan penampilan. Tes akan dilakukan dipimpin Wakapolri dengan anggota, Irwasum, Kalemdikpol, Ass SDM Kapolri, Kadiv Propam, dan Gubernur Akpol.Dijamin Transparan
Asisten Kapolri Bidang SDM Irjen Arief memastikan tes akademik dan juga tes-tes lainnya dilakukan dengan transparansi penuh. Pada tes akademik misalnya, hasil sementara nilai yang diperoleh calon taruna bisa disimak secara realtime oleh para kerabat.
“Dilakukan secara transparan. Sesuai dengan misi untuk melakukan reformasi Polri,” kata Arief di Udinus, Sabtu (30/7/2017) kemarin.
Bahkan di tahap tes jasmani, ada seorang putra dari jenderal polisi bintang satu yang gugur. Si calon taruna gugur karena tidak berhasil melakukan pull up.
“Salah satu calon taruna yang gugur itu adalah teman saya sendiri. Satu kantor dengan saya. Bapaknya seorang brigadir jenderal,” kata Arief, Jumat (30/7) kemarin.
Lingkungan Bikin Putra Polri Lebih Siap
Sekretaris Kompolnas Bekto Suprapto mengapresiasi reformasi yang dilakukan Arief. Sedangkan untuk putra dari anggota kepolisian yang lolos atau mendapatkan nilai tertinggi, kata Bekto, hal itu memang sangat mungkin terjadi.
“Mengapa mereka bisa mendapatkan nilai yang lebih tinggi? Kecenderungannya karena mereka sudah disiapkan. Ayah mereka seorang polisi, alumni Akpol, mengetahui apa saja yang diperlukan untuk lolos. Karena Mereka sudah dilatih sejak lama. Dibiasakan sejak kecil,” kata Bekto.
(fjp/fjp) Fajar Pratama – detikNews