MAGELANG, KRJOGJA.com – Pendidikan dasar kedisiplinan dan kepemimpinan merupakan salah satu bagian dari tahapan pembentukan kepribadian dan karakter siswa yang biasa disebut sebagai tahap adaptasi dan inisiasi atau penyemaian nilai-nilai bagi setiap siswa baru SMA Taruna Nusantara.
Demikian antara lain dikemukakan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI Prof Dr Ir Bondan Tiara Sofyan MSi dalam acara penutupan Pendidikan Dasar Kedisiplinan dan Kepemimpinan (PDK) siswa SMA Taruna Nusantara Angkatan 29 di Balairung Pancasila SMA TN Magelang, Sabtu (13/10/2018).
Lebih lanjut dikatakan Menhan, bahwa pada tahap ini untuk sementara sengaja diputus komunikasi siswa dengan keluarga, dengan tujuan melatih siswa mampu segera mandiri dan menyesuaikan diri serta memiliki kemampuan interaksi sosial yang baik sebagai dasar untuk menerima nilai-nilai baru dalam rangka membangun kedisiplinan dan jiwa kepemimpinan sebagai calon kader pembangunan bangsa yang berakhlak mulia, berintegritas, berkarakter yang berwawasan kejuangan, kebangsaan dan kebudayaan indonesia untuk terwujudnya kemajuan dan kejayaan bangsa Indonesia.
Dengan telah berakhirnya masa PDK, bukan berarti tantangan dalam proses kegiatan belajar mengajar sudah selesai, tetapi justru sebaliknya tantangan ke depan semakin bertambah. Sembilan bulan kedepan akan memasuki tahapan yang di SMA Taruna Nusantara disebut Masa Penumbuhan.
“Oleh karenanya saya berharap sebagai siswa SMA Taruna Nusantara hendaknya semangat daya juang yang telah terbina terus dikembangkan. Di sini tempatnya kalian bukan hanya untuk ‘learning to know, learning to do’ tetapi juga ‘learning to live together’ yang akhirnya ‘learning to be’ menjadi seseorang yang sesuai dengan harapan diri sendiri, keluarga dan kita semua,” kata Menhan.
Pada masa penumbuhan ini, lanjutnya, nilai-nilai dasar kedisiplinan dan kepemimpinan yang telah tertanam mulai terbuka dan berinteraksi kembali dengan keluarga dan masyarakat. Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan dinamika yang terjadi dalam kehidupan berasrama mengakibatkan terjadinya saling keterpengaruhan antar nilai-nilai normatif yang telah dipahami, dihayati, dan dilaksanakan selama tiga bulan masa PDK.
“Tentunya kalian masih tetap mendapatkan bimbingan dan pengarahan secara intensif dari para pamong maupun abang dan kakak kelas kalian. Oleh karenanya, saya berpesan tetaplah konsisten memelihara nilai-nilai tersebut dengan ketabahan dan keikhlasan, karena hal itu menjadi modal kalian kelak sebagai pemimpin yang paripurna,” kata Menhan.
Menhan juga berharap agar para siswa terus berupaya dan berkompetisi secara positif dalam mengimplementasikan butir kata yang terdapat pada “Tri Prasetya Siswa”, yaitu dimanapun berada selalu memberikan karya terbaik bagi masyarakat, bangsa, negara dan dunia.
Para siswa harus terus bergiat dan tekun menimba ilmu agar memperolah prestasi yang gemilang. Selain itu, setelah masa PDK berakhir yang ditandai dengan diperolehnya baret biru kebanggaan dan pakaian seragam pesiar yang dikenakan untuk pertama kalinya ini, para siswa diharapkan memiliki naluri dan sikap yang selalu siap menjaga kehormatan diri, kehormatan keluarga, dan kehormatan bangsa dan negara.
Sementara itu Kepala SMA TN Magelang Brigjen TNI (Purn) Subagio SIP diantaranya mengatakan PDK kali ini diikuti 361 siswa kelas X, yang terdiri 240 siswa putra dan 121 siswa putri, dan dilaksanakan di Kampus SMA TN, di daerah Kabupaten Magelang, Bantul dan Gunungkidul.
Materi kegiatannya antara lain orientasi sekolah dan kelembagaan, orientasi kehidupan berasrama dan cara belajar mandiri, orientasi pola kehidupan berdisiplin dan kepemimpinan, perkemahan Sabtu Minggu, pembinaan jasmani, penanaman mental kejuangan dan tradisi korps kehidupan siswa SA TN, serta napak tilas rute gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman dan tradisi pembaretan. Hasilnya, 361 siswa dinyatakan lulus. Ada beberapa siswa yang juga dinyatakan sebagai siswa terbaik di setiap Graha. (Tha) http://www.krjogja.com/