“Craft Teco” (Technology and Economy), Solusi Membangun Psikomotorik Siswa SDN 1 Plosogede

“Craft of Technology and Economy” atau disingkat sebagai “Craft TECO” merupakan sebuah proyek sosial yang dijalankan dan diperkenalkan oleh “Awardee Beasiswa Indonesia Maju” Program Persiapan S1 Luar Negeri Angkatan 2 yang berasal dari SMA Taruna Nusantara Magelang.

Mereka itu, Indra Lakshmana Malik, Avriza Devano Bestafa, Muhammad Angger Ar Rasyid, Gempar Cahyo Nugroho, Maretta Ardelia, dan Andi Haditsa Ratu Shareena Arham Putri.

Walaupun bersekolah di tempat yang sama, asal daerah mereka berdomisili bervariasi dan tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. 

Latar belakang prestasi mereka pun beragam di tingkat nasional baik dalam bidang akademik maupun non akademik, inilah yang mengantar mereka menjadi bagian dari program persiapan BIM Angkatan kedua. 

Memiliki motivasi yang serupa untuk dapat melanjutkan studi pendidikan hingga ke luar negeri, membuat mereka berpikir bahwa Beasiswa Indonesia Maju dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menjadi suatu kesempatan emas.

Selain mendapatkan beasiswa fully funded di universitas yang mereka inginkan, BIM pula menyediakan persiapan kelas bahasa Inggris (TOEFL/IELTS), talent camp, SAT Class, dan mentoring program proyek sosial dalam menunjang kebutuhan administrasi pendaftaran pada tiap universitas yang mereka daftar. 

Dalam salah satu bagian, Beasiswa Indonesia Maju memprioritaskan tiap siswa yang tergabung untuk merealisasikan sebuah event social project yang nantinya berkontribusi dalam rangka pemecahan masalah yang timbul di masyarakat sekitar mereka.

Selain itu, pelaksanaan manfaat proyek sosial tidak hanya dirasakan oleh para target audiens, melainkan dapat membangun pengalaman mereka terkait community services dalam mempersiapkan kuliah di universitas luar negeri. 

Berawal dari program tahunan sekolah SMA Taruna Nusantara, LKPL (Latihan Kemasyarakatan Peduli Lingkungan) yang pada tahun ini bertempat di dusun Ganjuran, Desa Plosogede, Kecamatan Ngluwar, Magelang, kami meng-observasi bahwa pada bidang kemajuan infrastruktur pendidikan masih kurang memadai. 

Sebagai fakta bahwa di lapangan hanya terdapat satu sekolah dasar yang menjadi tempat dimana para siswa sekolah. Sebelumnya di tanggal 17 November 2022, kami tim dari SMA Taruna Nusantara melakukan survey terkait tempat dan kelas berapa saja yang dapat dijadikan sebagai audiens dalam rangkaian proyek sosial ini.

Setelah berbincang cukup lama pada salah satu guru senior di SDN 1 Plosogede, kami memilih kelas 4, 5, dan 6 sebagai sasaran proyek sosial dengan mempertimbangkan aspek usia dan motorik siswa. 

Selanjutnya kami juga diajak untuk berkeliling melihat fasilitas lainnya di sekolah tersebut. Selain kelas, perpustakaan sekolah juga menjadi perhatian kami melihat sarana prasarana yang ada kurang begitu memadai dan kurang terbangunnya rasa literasi siswa untuk membaca dilihat dari banyaknya siswa yang pergi untuk jajan ketimbang membaca buku. 

Hal ini membawa kami berinisiatif dalam membantu sekolah dan menggerakkan siswa agar memiliki rasa untuk membaca yang tinggi dengan menyumbangkan buku ensiklopedia, buku fiksi, dan sejarah kepahlawanan Indonesia. 

Dilanjutkan dengan tur di ruang kelas SDN 1 Plosogede. Kami menyaksikan sendiri bahwa siswa yang ada terlampau kurang dari jumlah seharusnya dan fasilitas yang digunakan sederhana. 

Dengan melihat fakta yang demikian inilah, melalui sebuah proyek sosial ini kami ingin memberikan suatu pengalaman baru bagi para siswa ini dalam belajar salah satunya dengan pengalaman baru dalam merakit dan membentuk kriya yang meliputi aspek pengembangan pengetahuan mereka dalam bidang teknologi dan ekonomi.

Pihak sekolah SDN Plosogede baik kepala sekolah dan guru mendukung penuh kegiatan ini selain manfaatnya dirasakan sekolah, kami juga merasakannya pula. 

Bukan tanpa alasan, generasi muda adalah generasi penerus pemimpin bangsa. Generasi yang akan menentukan bangsa ini kelak kedepannya. Peran dan andil yang sangat besar oleh generasi muda sangatlah signifikan. 

Dewasa ini, generasi muda yang dapat di lakukan pembinaan terkait salah satunya adalah anak sekolah dasar. Dengan melakukan pembinaan ataupun proyek sosial berbasis pendidikan dan inovasi, anak-anak dapat menuangkan karya dan minat bakat mereka masing-masing.

Dalam menyikapi hal tersebut, kami melihat peluang untuk dapat ikut serta berkontribusi dalam mewujudkan generasi muda Indonesia yang terbaik, tidak hanya dalam segi akademik melainkan kepribadian serta spiritualnya.

Hal ini pula selaras dengan program yang dicanangkan oleh Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dalam program persiapan membimbing putra-putri Indonesia untuk dapat berkuliah dan berkiprah di luar negeri.

Program yang sedemikian kompleks telah diatur dalam rangkaian proyek sosial yang dimana dalam pelaksanaannya dilakukan oleh seluruh elemen penerima Beasiswa Indonesia Maju di berbagai daerah pelosok tanah air. 

Singkat cerita, program Craft TecO kami rancang dan jalankan. Sebagai gabungan dari kata “Craft” yang berarti membuat atau berkarya, “Tec” berarti teknologi dan “ecO” yaitu ekonomi sebagai salah satu sasaran untuk program yang akan dijalankan. 

Rancangan berikutnya adalah apa hal berbasis kriya yang akan kami lakukan dan implementasikan kepada peserta didik ditinjau dari segi aspek-aspek yang telah disebutkan sebelumnya. Kami memilih pembuatan robot dan celengan sebagai hal dalam membangun psikomotorik mereka. 

Produk robot yang kami ambil untuk dirakitpun dapat dibangun menjadi berbagai tipe bentuk. Bukan tanpa alasan, bila selesai kegiatan nantinya kami berharap para siswa dapat mencoba kembali untuk merakit bentuk lainnya. 

Di sisi lain, ekonomi kami juga mengambil produk kriya dengan pembuatan celengan sederhana. Tiap siswa dalam praktiknya akan dibekali oleh Alat tulis dan peralatan untuk menunjang pewarnaan dan pembuatan. 

Beberapa minggu setelahnya, tepat pada tanggal 3 Desember 2022 kami mengadakan proyek kami ditempat. 

Sesi awal diawali terlebih dahulu dengan berbincang dengan kepala sekolah terkait persiapan sebelum melaksanakan kegiatan sosial. Sekitar setengah jam setelahnya kami memulai proses pengerjaan menggunakan 2 kelas yang ada, baik dalam sesi ekonomi dan teknologi. 

Sekitar 1 jam masa berinteraksi dengan siswa, selanjutnya kami mengadakan makan siang bersama dan berbincang-bincang dengan siswa kembali. 

Diakhir penutupan kami juga mengajak para siswa untuk memiliki keinginan dapat melanjutkan pendidikan ke taraf yang lebih tinggi lagi, bahkan dapat berpartisipasi dalam program BIM di tahun-tahun yang akan datang. 

Berikut Detail Teknis Pelaksanaan:

“Kegiatan pembuatan robot ini sangat seru sekali kak! Apalagi di waktu saat kita mencobanya, jadi bisa gerak begitu”, ujar Rizky selaku salah satu siswa kelas 6 SDN 1 Plosogede.:

Selain itu dari teman-teman dalam bidang seksi ekonomi juga berujar bahwa pembuatan celengan merupakan hal yang belum pernah kami rasakan sebelumnya dan mempunyai sebuah celengan buatan mereka sendiri adalah sesuatu yang baru. 

Dilanjutkan oleh Kepala Sekolah SDN 1 Plosogede menyampaikan terima kasih kepada siswa dan siswa SMA Taruna Nusantara atas kunjungan dan pengetahuan yang diberikan kepada adik-adik SDN 1 Plosogede. 

Beliau juga berharap bahwa siswa SDN 1 Plosogede dapat mengikuti jejak -jejak para siswa SMA Taruna Nusantara dan mendoakan agar siswa SMA Taruna Nusantara dapat meraih cita-cita yang diharapkan dan dilancarkan studi lanjutnya. 

Harapan jangka panjang yang kami harapkan dalam kegiatan kali ini adalah siswa di desa tersebut bisa terinspirasi dan mengetuk rasa ingin tahu mereka terhadap perkembangan teknologi dan ekonomi yang progresif. 

Kegiatan yang baru sehari ini merupakan Langkah awal untuk hal besar kedepannya, karena ini adalah rintisan awal bagi proyek untuk terus berkembang. 

Proyek ini akan kami turunkan kepada penerima BIM Angkatan selanjutnya. Bagi siswa SDN 1 Plosogede diharapkan akan mendalami materi yang kami sampaikan, karena materi yang kami sampaikan merupakan stimulus untuk mereka. 

Para siswa SDN Plosogede diharapkan tetap semangat untuk melanjutkan belajar mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Hal tersebut dapat dinilai oleh penerus proyek sosial kami di Angkatan-Angkatan selanjutnya. 

Proyek sosial ini bukan hanya sebuah proyek yang berlangsung sekali saja, Tapi proyek ini akan kami jadikan program tahunan di SMA kami sehingga akan lebih bermanfaat kedepannya dan banyak daerah yang lebih tertolong untuk kualitas pendidikannya.

Scroll to Top