Dua puluh enam tahun lalu saya seperti mereka. Kalau tidak percaya, tengok saja foto setelahnya?.
Tentu dengan berat badan yang sekarang jauh berbeda. Juga situasi zaman yang berbeda, prestasi mereka pun berbeda. Salah satu dari mereka, sudah mampu menerbitkan 2 buku di usia yang sangat muda, dan bicara mewakili negara di forum internasional.
Namun ketika adik-adik SMATN Angkatan Ke-29 yang masih duduk di tahun pertamanya ini mengunjungi Abangnya TN3 yang sekarang bertugas memimpin TransJakarta, menjadi kewajiban saya sebagai Abang alumninya untuk memberikan pelajaran yang saya dapat selama 3 tahun menjadi siswa dan 23 tahun setelahnya.
Tanpa SMA Taruna Nusantara yang Tuhan takdirkan sebagai karunia, mungkin tak bisa saya sekarang berdiri di tempat saya berada. Menjadi siswa SMA Taruna Nusantara seperti mereka, adalah salah satu karunia terbaik dalam hidup yang tak boleh kita sia-sia. Dan pesan penutup dari almarhum Kol. (Mar) A. Karim Usman yang tak bosan saya ingatkan kepada mereka adalah “Menjadi yang terbaik itu konsekuensinya seumur hidup.”
TN di TJ, 19 Desember 2018
