Tahun ini Tasya Putri Dwivina (TN 30) Satu-satunya dari Kepri yang Lulus Taruni Akmil AD

Tahun ini Tasya Putri Dwivina (TN 30) Satu-satunya dari Kepri yang Lulus Taruni Akmil AD

Nov 08, 2022By admin SMATN

Lulus SNMPTN UGM, Lulus Juga Masuk Akmil

HARU dan bangga. Inilah yang dirasakan oleh Ervina Fitri Laksmiyanti dan Dwifung Wirajaya Saputra.

Tasya Putri Dwivina, putri sulungnya itu, berhasil mencapai cita-cita. Menjadi seorang Taruni Akademi Militer. Senin (31/10), Dwifung dan Ervina menghadiri wisuda Tasya sebagai Prajurit Bhayangkara Taruna (Prabhatar).

“Kami sebagai orangtua sangat bersyukur,” sebut Dwifung. Ervina juga mengucapkan hal yang sama. Namun sisi perempuannya tak bisa ditutupi. Mata Ervina berkaca-kaca di momen haru itu. Pun dengan Tasya. Ia lekas memeluk erat orangtuanya.

Tasya merupakan seorang Caprabhatar Akademi Militer Nomor Akademi 2022.364. Tasya lulusan SMA Taruna Nusantara (Tarnus) Magelang tahun 2022 (TN 30). Tasya merupakan siswi berprestasi. Pada kelulusan Tarnus, dia meraih predikat lulusan terbaik peringkat 4 untuk peminatan IPS.

Menjadi Taruni Akmil memang sebuah cita-cita. Namun menjelang kelulusan, Tasya juga membidik sebuah universitas ternama di Indonesia.

Saat itu ada program Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang merupakan salah satu jalur masuk perguruan tinggi melalui nilai rapor dan prestasi akademik.

Siswa dengan nilai akademik yang konsisten dan prestasi lain punya kesempatan masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur SNMPTN.

“Tasya memilih Universitas Gadjah Mada (UGM) Fakultas Psikologi,” ujar Dwifung.

Pemilihan jurusan Psikologi karena Tasya juga ingin membekali diri untuk bisa mengikuti seleksi Perwira Prajurit Karier yang tiap tahun memberikan kesempatan kepada lulusan psikologi untuk mengikuti seleksi.

Pada saat pengumuman, Tasya diterima di UGM. Selang beberapa waktu kemudian, ternyata Akademi Militer (Akmil) membuka kesempatan untuk taruni yang sebelumnya sudah tiga angkatan tidak ada penerimaan taruni.

Semangat dan cita-cita menjadi perwira Angkatan Darat (AD), membuat Tasya memberanikan diri untuk mencoba mendaftar. Karena Tasya berasal dari Batam, Kepulauan Riau maka harus mendaftar di Kodam I Bukit Barisan, Medan, Sumatera Utara.

Seleksi demi seleksi dilalui Tasya. Dari tahap Sub Panda, setelah melalui seleksi administrasi, kesehatan dan jasmani, tersisa 6 orang calon taruni yang akan mengikuti tahap Panda.

Di tahap tersebut seleksi yang dilalui lebih lengkap dan sulit termasuk psikologi dan akademik.

“Akhirnya saat parade Pantukhir, Tasya berhasil meraih rangking 1 dan berhak berangkat ke seleksi tingkat pusat Angkatan Darat yang dilaksanakan di Pussenif, Bandung, Jawa Barat,” ujar Dwifung, senang. Disana Tasya bertemu dengan calon taruni dari seluruh Kodam di Indonesia.

Selama karantina di Pussenif, Tasya melalui berbagai test, termasuk salah satunya potensi kemampuan diri. Tasya diuji kemampuan hapalan Al-quran karena saat memasukkan persyaratan ada sertifikat hapalan yang dijadikan catatan pencapaian prestasi.

Saat pantukhir yang dipimpin Kasad, Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Tasya meraih rangking 4 dari 20 calon taruni yang terpilih untuk mengikuti Pantukhir Integratif Mabes TNI yang dilaksanakan di Akmil, Magelang.

Jenderal TNI Adhika Perkasa, selaku Panglima TNI memimpin sidang pantukhir tiga matra, darat, laut dan udara. Akhirnya dari 20 calon taruni Akmil, terpilih 19 orang. Satu orang gagal.

Tasya berhasil mewujudkan cita-citanya mengikuti pendidikan calon Perwira Angkatan Darat. Tahun ini, Tasya menjadi satu-satunya Taruni wanita asal Kepulauan Riau yang bisa diterima di Akademi Militer.

Untuk tahap awal, para Calon Taruna/Taruni (Catar) wajib mengikuti pendidikan dasar integratif Candradimuka selama tiga bulan bersama para Catar lain dari Akademi Angkatan Laut, Akademi Angkatan Udara dan Akademi Kepolisian. Terpilih 1.028 orang putra-putri terbaik dari seluruh belahan Nusantara.

Tepat tanggal 31 Oktober 2022, Tasya mengikuti upacara Wisuda Prabhatar Akademi TNI dan Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun 2022 yang dihadiri oleh Panglima TNI Jenderal Andhika Perkasa dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di  Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah.

Wisuda kali ini diikuti 1.028 Taruna terdiri dari 379 Pratar Akmil, 250 Pratar AAL, 149 Pratar AAU dan 250 Bhatar Akpol. Mereka telah berhasil menyelesaikan Program Pendidikan Dasar Integratif Kemitraan Taruna Akademi TNI dan Akademi Kepolisian dengan baik. Tasya dilantik dan berhak menyandang pangkat Prajurit Taruna (Pratar).

Selanjutnya Tasya harus menyelesaikan pendidikan di Akademi Militer selama 4 tahun sebelum Prasetya Perwira menjadi Letnan Dua kelak di Agustus 2026.

Dwifung berujar, “Saya selaku orang tua sangat bersyukur atas keberhasilan Tasya.”

Sejak kecil, Tasya sudah dilatih untuk mandiri dan jauh dari orang tua. Sejak lulus SD Nabilah Batam, Tasya melanjutkan studi di Pesantren Diniyyah Puteri, Padang Panjang, Sumatera Barat.

Melepas seorang anak perempuan di daerah baru, tidak ada sanak dan keluarga, membutuhkan keikhlasan dan kesadaran bahwa bekal ilmu agama merupakan pondasi yang sangat diperlukan sekaligus kemandirian karena Tasya anak pertama dari 4 bersaudara.

“Kelak, dia akan memimpin adik-adiknya,” harap Dwifung.

Dwifung juga mengucapkan terima kasih kepada Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman. yang kembali membuka kesempatan kepada wanita untuk menjadi Taruni Akademi Militer dan semua pihak yang telah membantu dan mendoakan Tasya.

“Perjalan masih panjang, saya memohon doa dari semua pihak semoga putri kami diberikan kemudahan dalam menjalani pendidikan hingga lulus menjadi perwira TNI Angkatan Darat,” ungkapnya.

Prestasi Tasya merupakan kebanggaan bagi warga Kepulauan Riau, Tasya membuktikan bahwa wanita mampu bukan hanya menjadi mawar penghias taman tapi melati pelindung bangsa.(chi)

https://posmetro.co/2022/11/01/tahun-ini-tasya-satu-satunya-dari-kepri-yang-lulus-taruni-akmil-ad

Related post

Top