Kolonel Inf. Dwi Sasongko (TN 3) pimpin Satuan Tugas Rapidly Deployable Battalion (RDB) Kontingen Garuda XXXIX-A/Monusco Kongo

Kolonel Inf. Dwi Sasongko (TN 3) pimpin Satuan Tugas Rapidly Deployable Battalion (RDB) Kontingen Garuda XXXIX-A/Monusco Kongo

Sep 01, 2018By admin SMATN

JAKARTA, KOMPAS — Kontingen Garuda yang bertugas sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian PBB adalah duta bangsa. Peranannya bukan hanya menjaga perdamaian, melainkan juga berinteraksi dan berkontribusi di tengah masyarakat dunia hingga memberi kepercayaan sampai saat ini kepada Indonesia.

Saat melepas Kontingen Garuda untuk menjaga perdamaian di Republik Demokratik Kongo dan Lebanon di Lapangan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (31/8/2018), Presiden Joko Widodo menyatakan, hal yang membanggakan adalah alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dibawa kedua satuan tugas (satgas) merupakan produksi anak bangsa. ”Ini (jadi) etalase produk strategis Indonesia,” kata Presiden.

Acara dihadiri sejumlah menteri, seperti Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Penjabat Gubernur Jawa Barat M Iriawan.

Alutsista yang dibawa antara lain Anoa, kendaraan militer lapis baja berukuran medium yang bisa digunakan untuk mengangkut personel, juga kendaraan taktis yang bisa digunakan sebagai pengintai di medan berat yang disebut Komodo. Selain itu, senjata organik yang dibawa setiap prajurit adalah senapan serbu SS-2 yang juga produksi PT Pindad.

”Hari ini Indonesia bangga, bangga turut menjaga perdamaian dan ketertiban dunia. Itu adalah amanat konstitusi kita. Sebagai wujud kontribusi Indonesia untuk dunia, sekaligus kita ingin mengharumkan nama baik bangsa dan negara,” kata Presiden Jokowi.

Indonesia ikut menjadi bagian penjaga perdamaian bersama pasukan PBB sejak 1957. Saat itu, Kontingen Garuda atau disebut Konga bertugas menjaga perbatasan Israel dan Mesir bersama pasukan PBB. Sejak 1957, lebih dari 38.000 personel pasukan perdamaian dikirim Indonesia. Indonesia tercatat sebagai satu di antara 10 besar negara pengirim pasukan PBB.

Pada 2018 ini direncanakan 4.000 personel akan diberangkatkan sebagai pasukan perdamaian. Satgas yang diberangkatkan adalah RDB Kontingen Garuda XXXIX-A Kongo dan Satgas MTF Kontingen Garuda XXVIII-K Lebanon.

Satgas RDB (Rapidly Deployable Battalion) terdiri atas 850 personel yang dipimpin Kolonel (Inf ) Dwi Sasongko. Pasukan ini semacam pasukan gerak cepat yang tak hanya menjaga mobilitas pekerja PBB dan mengawasi perlucutan senjata, tetapi juga membantu mengawasi pemilu Kongo, November depan. Adapun Satgas MTF (Maritime Task Force) terdiri atas 120 personel yang akan bertugas di perairan Lebanon. Pasukan dikomandani Letnan Kolonel Laut (P) Cecep Hidayat.

Panglima TNI mengatakan, prajurit umumnya senang ditugaskan dalam misi PBB. Sebab, tak semua prajurit TNI bisa mendapatkan kesempatan tersebut.

https://www.pressreader.com/indonesia/kompas/20180901/281539406829629

Related post

Top