VIVA – Ada kabar yang luar biasa membanggakan bagi militer Tanah Air, seorang prajurit Polisi Militer (PM) Tentara Nasional Indonesia (TNI) baru saja memborong dua penghargaan dari Amerika.
Dia adalah Kapten Cpm Ibrahim Rahman Putra. Lulusan Akademi Militer (Akmil) 2009 tersebut, secara tak terduga berhasil meraih dua penghargaan sekaligus dari Pusat Pendidikan Polisi Militer Amerika Serikat alias Military Police Captain's Career Course (MPCCC).
Berdasarkan siaran resmi Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Kodiklatad) yang dilansir VIVA Militer, Kamis 11 Februari 2021, dua penghargaan yang diraih Kapten Cpm Ibrahim Rahman Putra antara lain:
Yang pertama dia mendapatkan penghargaan sebagai International Student Honor Graduation. Penghargaan ini diraihnya karena nilai akademik Kapten Ibrahim melebihi 90. Dia meraih indeks prestasi rata-rata 94.15.
Untuk meraih penghargaan ini bukan sebuah pekerjaan yang mudah lho. Bagaimana tidak, Kapten Ibrahim harus bersaing dengan 37 peserta didiknya lainnya, yang di mana 30 di antaranya adalah prajurit militer Amerika.
Penghargaan kedua yang dibawa pulang ke Indonesia, ialah International Student Ironman Award atau perwira siswa internasional dengan nilai kesegaran jasmani tertinggi. Dia meraih penghargaan ini karena berhasil mengantongi nilai di atas 290/300, Kapten Ibrahim mendapatkan nilai 297.
Kapten Cpm Ibrahim mengikuti Pendidikan Maneuver Support Center of Excellence di Fort Leonard Wood Missouri, Amerika Serikat, selama tujuh bulan. Dan kini dia telah kembali ke Indonesia.
Sementara itu, sebenarnya selain Kaptan Ibrahim, TNI Angkatan Darat mengutus 6 perwira siswa lainnya untuk mengikuti pendidikan ke luar negeri.
Seperti Mayor Arm Arif Hermad, pendidikan Komandan Batalyon Infanteri di Thailand; Kapten Czi Coko Sasongko, Manpower Personnel Training Education di Amerika Serikat; Kapten Cba Fredy Setiawan Imanuel, pendidikan Logistics Captains Career Course di Amerika Serikat; Lettu Inf Ihsan Alfin Putra, Junior Infantry Command Program di China.
Kemudian Lettu Inf Robert Pakpahan, pendidikan Komandan Kompi Infanteri Mekanis di Jerman; dan Lettu Kav Hara Ibnufauzi Lystiardi, pendidikan Master in Global Social Policy, University of York di Inggris.
