Condro Kirono Cerita Masa Kecil kepada Siswa/Siswi SMA Taruna Nusantara

Condro Kirono Cerita Masa Kecil kepada Siswa/Siswi SMA Taruna Nusantara

Jan 02, 2019By admin SMATN

Tandaseru – Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono berpesan agar generasi muda terus menjaga persatuan dan kesatuan dengan cara menghormati adanya perbedaan. Selain itu, harus punya kemauan keras untuk belajar dan meraih cita-cita.

 

Condro mengungkapkan pesan itu ketika diwawancarai enam siswa/siswi SMA Taruna Nusantara itu, yakni Evan Rizky Wirawan, Tan Maria Putri Aryani, Eleonora Elna Inamorata, Benedicta Chrestella Haryono, Mohammad Fathan Islamika dan Natasya Mustikarani Zahro, pada Rabu (19/12).

Saat itu, Condro sempat bercerita, berbagi kisah masa kecilnya. Dia sembilan bersaudara, anak nomor 6. Ayahnya bekerja di Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, sementara ibu sebagai ibu rumah tangga.

 

 
 

Untuk bisa bersekolah ke jenjang lebih tinggi, Condro melihat kemampuan ekonomi keluarganya. Itulah yang mendorongnya untuk bersekolah akademi, karena gratis.

Awalnya sempat mencoba sekolah kedokteran atau keperawatan di Surabaya. Di tengah niatnya itu, dia melihat adanya pendaftaran AKABRI (saat itu masih digabung pendidikan TNI – Polri) di Kodim setempat. Condro mendaftar dan diterima, masuk tahun 1980 dan lulus tahun 1984.

Setelah lulus karirnya terus menanjak hingga sampai saat ini dipercaya menjadi Kapolda Jawa Tengah sejak bulan April tahun 2016.  Dia menjalani suka duka tugasnya, seperti saat pertama kali ditugaskan di Papua (dulu Irian Jaya) salah satunya keterbatasan listrik yang hanya menyala dari jam 6 sore sampai 10 malam.

Meski demikian, Condro menegaskan tugas-tugas tetap harus ditunaikan dengan profesional. Tak kalah penting, kepercayaan masyarakat adalah yang utama. Semua anggota Polri harus bisa merebut dan menjaga kepercayaan masyarakat.

Sementara itu, salah satu perwakilan pewawancara yakni Evan Rizky Wirawan yang tercatat sebagai siswa SMA Taruna Nusantara Kelas X-3, mengatakan wawancara ini salah satunya dimaksudkan untuk mencari inspiring leadership untuk disusun jadi antologi wawancara agar menjadi pelajaran berharga pada masa depan.

Related post

Top