Sejak 17 Juni 2021, jabatan Kapolres Pasuruan berpindah pada AKBP Erick Frendriz. Mantan Kapolres Bondowoso tersebut memiliki segudang prestasi. Deretan penghargaan nasional dan internasional disabetnya dalam mengungkap kasus narkoba.
WAJAHNYA ramah. Tak ada sedikitpun kesan garang. Ia pun tak segan menyapa orang di sekitarnya. Namun, jangan sampai berbuat kejahatan di wilayahnya. Karena pasti akan dibabatnya.
Itulah Kapolres Pasuruan AKBP Erick Frendriz. Meski sibuk, ia bersedia berbagi cerita tentang pengalamannya bertugas hingga menjabat kapolres. Terutama keberhasilannya memberantas narkoba.
Erick sendiri sejak kecil memang bercita-cita mengabdi untuk negara. Karena itu, begitu lulus dari SMA Taruna Nusantara di Magelang, dia pun mengikuti seleksi Akpol. Bukan perkara mudah tentu saja. Sebab, pesaingnya sekitar 10 ribu orang se-Indonesia saat itu. Namun, yang dipilih 300 orang saja.
Toh, Erick berhasil membuktikan, dia salah satu yang terbaik saat itu. Diterima di Akpol, Erick pun mengikuti pendidikan di Semarang hingga lulus pada akhir 2001.
“Pada prinsipnya, saya ingin mengabdi untuk negara. Apapun itu. Dan jalan saya ternyata ada di kepolisian Republik Indonesia ini,” kisah lelaki 41 tahun itu.
Pada 2002, dia pun mulai meniti karirnya sebagai Perwira Polri. Jabatan pertamanya Pamapta Polres Kendal, Polwil Semarang, selama
setahun. Sejak saat itu, jabatan kelahiran Padang, 22 Januari 1981 itu terus naik. Dia pun ditugaskan di sejumlah kesatuan dan berpindah-pindah. Mulai polsek, polres, polda, dan Mabes Polri. Dia bahkan sempat bertugas di Polda Papua Barat sebagai Korspirpim sekitar tahun 2015.
Sebelum akhirnya menjabat Kapolres Bondowoso, pada 16 April 2018 ia menjabat Kasatnarkoba Polres Metro Jakarta Barat. Saat itulah, seabrek prestasi disabetnya.
Daerah yang dikenal sebagai surganya narkoba itu diberantasnya. Kiprahnya gemilang dalam memerangi narkoba di wilayah setempat, tak lepas dari pengalamannya melanglang buana ke luar negeri.
Ia pernah mengikuti pelatihan di Thailand empat kali. Ia juga pernah mengikuti pelatihan di Beijing dan Ghuangzhou, Tiongkok dan juga Jepang. Bahkan, ia beberapa kali mengikuti workshop di Malaysia. Hal ini yang membuat prestasi demi prestasi ditorehkannya saat bertugas di Polres Metro Jakarta Barat.
Salah satunya, ia dan timnya berhasil menggagalkan penyelundupan dua karung sabu-sabu dari Amerika. Kasus tersebut diungkap berkat kerja sama dengan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta dan Drug Enforcement Administration (DEA) dari Amerika Serikat.
Sejumlah orang diringkus. Termasuk WNA dari Tiongkok. Kasus itu pun berhasil mengembang. Hingga penangkapan pelaku oleh tim DEA di Los Angeles berhasil dilakukan.
Bukan hanya kasus sabu-sabu, ia juga pernah mengungkap ladang ganja di kawasan Mandailing, Sumatra Utara. Temuan itu berdasarkan hasil penyitaan selinting ganja dari seorang pemuda di Jakarta Barat.
“Setelah kami telusuri, kami berhasil mengungkap ratusan kilogram ganja. Kami juga menemukan ladang ganja di Sumut seluas 5 hektare,” kisahnya.
Prestasi itu mengantarnya meraih banyak penghargaan. Salah satunya, penghargaan dari United State Drug Enforcement Administration (USDEA) atas keberhasilannya membongkar jaringan narkoba internasional Amerika, Tiongkok, dan Indonesia. Penghargaan juga diberikan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi atas pengungkapan ganja jaringan kampus yang pernah dibongkarnya.
Serta rekor MURI lantaran keberhasilan Polres Metro Jakarta Barat memberangus kasus narkoba sebanyak 148 kg dalam sebulan. Dia juga menyabet tiga pin emas Kapolri. Tidak hanya itu. Erick juga mengungkap pabrik sabu-sabu di Cipondoh, Tangerang dan pabrik ekstasi di Cibinong.
Seabrek prestasi itu, tidak didapatkan dengan mudah. Bahkan, nyawa menjadi taruhannya. Erick pernah hampir tewas saat adu tembak dengan gembong-gembong narkoba.
TINJAU: Kapolres AKBP Erick Frendris saat peninjauan vaksinasi di kantor PC NU Bangil beberapa waktu lalu. (Foto : Humas for Jawa Pos Radar Bromo)
“Pernah juga hampir kehilangan nyawa. Karena adu tembak dengan gembong narkoba,” kenang bapak tiga anak ini.
Rentetan prestasi fenomenalnya itu membuatnya dipercaya mengisi jabatan sebagai Kapolres Bondowoso pada 2020. Beberapa kasus juga diungkapnya saat menjabat Kapolres Bondowoso. Salah satunya, penyalahgunaan pupuk bersubsidi, ITE, dan yang lainnya.
Hingga Juni 2021, dia dipercaya menjabat kursi Kapolres Pasuruan. Ada beberapa hal yang menjadi fokus kerjanya di Polres Pasuruan saat ini. Selain menjaga harkamtibmas, juga pencegahan dan penanganan dalam penyebaran Covid-19 di Kabupaten Pasuruan.
Salah satunya dengan gencar mendukung program vaksinasi di wilayah hukum Polres Pasuruan. “Agar herd immunity bisa dibentuk,” pungkasnya. (one/hn)
https://radarbromo.jawapos.com/features/24/07/2021/kapolres-pasuruan-yang-pernah-bongkar-jaringan-narkoba-internasional