antvklik.com – Jenderal Dudung sebelumnya menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis atau Kostrad. Perwira tinggi kelahiran kota bandung ini, mulai dikenal masyarakat saat menjabat Pangdam Jaya, terutama keputusannya dalam mengamankan Ibukota Jakarta di masa awal pandemic Covid-19.
“Dalam mengambil keputusan, seorang pemimpin tidak boleh panic, karena kalau panik, anak buah pun juga panik. Oleh karena itu saat menghadapi situasi yang sulit kita harus tenang. Kalau misalnya saat mengambil keputusan kita emosi, maka keputusan yang kita ambil jadi tidak benar. Keputusan itu tetap harus diperhitungkan, dipertimbangkan kemudian dicermati secara matang baru mengambil keputusan. Sehingga keputusan itu adalah keputusan bersama bukan keputusan sepihak,“ujarnya.
Hal itu disampaikan Dudung saat bertemu dengan 3 siswa SMA Taruna Nusantara Magelang di Kantornya Makostrad, Jakarta.
Ketiga siswa tersebut adalah Indrava Kastyanto Putra, Samuel Frits Limbong dan Chavanraja Raynor Ma’mur, siswa kelas X. Mereka bertemu dengan Jenderal Dudung untuk belajar mengenai kepemimpinan.
Dudung menambahkan, anak muda saat ini harus belajar kebutuhan di masa depan nanti. Tidak serta-merta fisik tetapi pengembangan ilmu pengetahuan serta lebih penting pendidikan kepribadian atau karakter.
“Artinya, banyak orang yang pintar, yang cerdas tetapi dia tidak punya karakter. Tidak punya karakter itu, ia tidak punya jati diri, tidak berani mengambil keputusan, kesewenang-wenangan dan merasa paling pinter sendiri,” tegas Dudung.
Karakter inilah yang sekarang membawa pria yang sudah menjadi anak yatim sejak kelas 2 smp bisa mencapai puncak karir sebagai prajurit Angkatan Darat.
https://www.antvklik.com/headline/ini-pesan-ksad-baru-untuk-generasi-muda-utamakan-pendidikan-karakter