Daud Joseph (TN 5) memaparkan langkah PT. Steady Safe Tbk mengantisipasi krisis pandemi Covid-19

 

Daud Joseph, Komisaris Utama PT. Steady Safe Tbk. yang baru

PT STEADY SAFE TBK GELAR PUBLIC EXPOSE TAHUNAN

 

Jakarta, Cosmopolitanpost.com

 

PT. Steady Safe Tbk Menggelar public expose Tahunan di kantornya di Satrio Tower, Jakarta (26/8/21).

 

Direktur Utama PT. Steady Safe Tbk. John Pieter Sembiring memaparkan jalannya kepengurusan Perseroan dan hasil-hasil yang dicapai selama tahun buku 2020 serta rencana kerja dan upaya untuk meningkatkan kinerja Perseroan di tahun 2021 yang akan meliputi beberapa aspek :

 

Pertama, Tinjauan Kinerja Keuangan Perseroan Tahun 2020

 

 

TINJAUAN KEUANGAN

 

Analisis keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publlk Heliantono & Rekan dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian sebagaimana tertuang dalam Laporan Auditor Independen No. 00418/2.0459/AU.1/06/1493-3/1/V/2021 tertanggal 25 Mei 2021

 

Pendapatan Bersih

 

Sepanjang tahun 2020, Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 143,96 Milyar turun sebesar Rp. 36,11 milyar dibandingkan pendapatan bersih tahun 2019 yang membukukan sebesar Rp. 180,07 milyar. Penurunan pend apatan ini disebabkan adanya pembatasan unit operasi dan jam operasional Bus Transjakarta yang ditetapkan PT Transportasi Jakarta sebagai salah satu upaya untuk menekan penyebaran virus covid-19.

 

Biaya Langsung

 

Pada tahun 2020, beban biaya langsung mengalami penurunan sebesar Rp 08,39% atau sebesar Rp 9,78 milyar dibandingkan dengan tahun 2019. Pada tahun 2020 Jumlah biaya langsung sebesar Rp 106,78 milyar sedangkan tahun 2019 sebesar Rp116,55 milyar.

 

PRESENTASI DIREKSI PADA PUBLIC

 

Kedua, Tinjauan Kinerja Segmen Usaha Perseroan dan Anak Perusahaan

 

Hingga akhir tahun 2020, kinen’a operasional Perseroan mengalami penurunan yag sangat signifikan. Kebijakan Pemerintah memberlakukan pembatasan berskala besar (PSBB) yang bertujuan untuk menekan penyebaran virus Covid-19, mempengaruhi kinerja operasional. PT Transportasi Jakarta mengurangi jam operasional dan unit Bus yang beroperasi setiap harinya. Rata-rata unit Operasi bus transjakarta turun dari 116 unit setiap harinya menjadi rata-rata 65 unit per hari. Sedangkan jam operasional juga dikurangi dengan diberlakukan sistim split/pemulangan armada pada jam tidak sibuk terhadap unit yang beroperasi sehingga rata-rata kilo meter tempuh harian bus berkurang dibandingkan dengan rata-rata km tempuh harian yang ditetapkan dalam kontrak kerjasama.

 

Kebijakan PT Tranportasi Jakarta untuk memberlakukan pembatasan unit operasi ini berdampak pada pendapatan Perseroan. Tahun 2020 terjadi penurunan pendapatan dibandingkan dengan tahun 2019. Realisasi pendapatan pada tahun 2020 hanya mencapai Rp 143,9 milyar atau turun sebesar 20% dari tahun 2019.

 

ASPEK PEMASARAN

 

Perseroan berhasil mengusahakan untuk mengoperasikan unit busnya dalam berbagai koridor/trayek busway. Kondisi ini sangat menguntungkan dalam segi mudah dikenali masyarakat pemakai jasa angkutan di DKI jakarta dan memperkuat potensi penjualan iklan space Body bus. Coverage layanan yang luas

 

Jasa angkutan darat di perkotaan besar seperti Jakarta mempunyai resiko melekat berupa kecelakaan. Hal ini telah kami antisipasi dengan layanan terintegrasi dengan menyertakan asuransi All Risk yang diperluas pada jasa angkutan kami memudahkan penanganan apabila terjadi resiko kecelakaan pada bus. Proses penanganan korban sampai penggantian kerugian dapat dilakukan dengan cepat.

 

Biaya Usaha

 

Biaya usaha pada tahun 2020 dibukukan sebesar Rp. 13,27 milyar atau mengalami Peningkatan Sebesar 41 % atau Rp 3,86 milyar dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencatat biaya usaha sebasar Rp 9,41 milyar.

 

Laba (rugi) bersih

 

Pada tahun 2020, Perseroan mencatat Rugi bersih sebesar Rp 17,58 milyar dan Iaba Rp 9,12 milyar pada tahun 2019, Kerugian ini seperti yang sudah disebutkan diatas akibat dari pembatasan unit Operasi dan jam operasional Bus Transjakarta yang ditetapkan PT Transportasi Jakarta sebagai salah satu upaya untuk menekan penyebaran virus covid-19.

 

Aset

 

Total Asset yang dimiliki oleh Perseroan pada tahun 2020 sebesar Rp. 322,12 milyar dan sebasar Rp 357,45 milyar pada tahun 2019.

 

Kewajiban

 

Pada tahun 2020 nilai kewajiban Perseroan adalah sebesar Rp. 391,04 Milyar, atau mengalami penurunan sebesar 4,38% atau sebesar Rp 17,91 milyar dibandingkan tahun 2019 yang mencapai Rp 408,96 milyar.

 

Defisiensi Modal

 

Nilai Defisiensi Perseroan pada tahun 2020 adalah sebesar Rp 68,44 milyar atau mengalami kenaikan sebesar 33,81% atau sebesar Rp 17,41 milyar dibandingkan tahun 2019 yang mencatat sebesar Rp 51,03 milyar.

 

Likuiditas dan Solvabilitas

 

Pada tahun 2020, jumlah aset Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp 35,3 milyar atau mengalami penurunan dari Rp 357,45 ditahun 2019 menjadi Rp 322,12 milyar pada tahun 2020. Begitu juga dengan Hutang Perseroan Pada tahun 2020 nilai kewajiban Perseroan sebesar Rp. 391,04 Milyar, atau mengalami penurunan sebesar Rp 17,91 milyar dibandingkan tahun 2019 yang mencapai Rp 408,96 milyar, hal ini memperlihatkan bahwa meskipun Nilai Rasio Solvabilitas terlihat kurang baik Namun kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban Perusahaan disaat Pandemi Covid pun masih ada. Perseroan Optimis kedepan ]ika Pandemi Berakhir Perseroan akan membukukan Nilai Rasio Likuiditas dan Solvabilitas Lebih Baik dibandingkan Tahun ini.

 

Keempat, Strategi Bisnis dan Masa.

 

PROSPEK USAHA

 

Pertumbuhan dan Perkembangan usaha dalam bidang layanan transportasi publik terus meningkat seiring dengan pertumbuhan masyarakat kota yang membutuhkan transportasi publik yang aman dan nyaman. Keseriusan Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan pembenahan dibidang tranportasi publik sejalan dengan peraturan presiden (Perpres) No 55/ 2018 tentangrencana induk tranportasi Jabodetabek (BPTJ) yang mengamanatkan terwujudnya transportasi ramah lingkungan dengan penggunaan angkutan publik bus bertenaga listrik. Pemprov DKI Jakarta terus mengembangkan penggunaan bus listrik dan rencananya akan mulai mengoperasikan 100 unit bus listrik pada tahun 2001. Pengoperasian bus listrik direncanakan akan dilaksanakan dan dioperasikan Pemprov DKI Jakarta secara menyeluruh pada tahun 2023 mendatang.

 

Kerjasama yang telah terjalin selama ini dengan PT Transportasi Jakarta dalam mengelola dan mengoperasikan Bus Transjakarta telah menambah panjang daftar pengalaman Perseroan di bidang usaha Tranportasi Publik. Penggunaan Bus Listrik yang sedang dikembangkan Pemprov DKI Jakarta untuk Transportasi Publik menjadi peluang potensial bagi Perseroan untuk mengembangkan dan meningkatkan kinerja usaha kedepannya. Peluang usaha dengan Bus Listrik memberikan warna baru dalam transportasi publik di Jakarta.

 

Datangnya era Bus Listrik tentu disambut antusias oleh Perseroan. Perseroan secara aktif mengikuti perkembangan dan ikut serta dalam lelang pengadaan jasa layanan Bus listrik yang diadakan oleh BPPB] Pemprov DKI Jakarta dan PT Transportasi Jakarta. Kerjasama awal telah dilakukan Perseroan dengan berbagai pihak APM Bus Listrik terutama dengan PT INKA Madiun.

 

Sementara itu Daud Joseph yang baru diangkat Sebagai Komisaris Utama PT. Steady Safe Tbk  menyatakan ada tiga langkah dan kegiatan utama yang akan dilakukan ya untuk membenahi dan memaksimalkan kinerja Perusahaan ke depan untuk mengantisipasi krisis yang diakibatkan oleh pandemi covid-19, yaitu. Pertama, Melakukan transformasi digital dan pembaharuan-pembaharuan. Kedua, memanfaatkan internet of things. Ketiga, memanfaatkan big data.

 

*** https://cosmopolitanpost.com/2021/08/27/39465/

Scroll to Top