Merdeka.com – Terbang selama 2.000 di pesawat tempur jenis Sukhoi apa rasanya? Hanya Mayor Pnb Bambang ‘Stinger’ Baskoro Adi yang tahu jawabannya.
Dia sukses menerbangkan pesawat tempur Sukhoi Su27/30 yang bermarkas di Skadron Udara 11 Wing Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Kamis (4/6).
Pencapaian 2.000 jam diraih Stinger saat melaksanakan latihan rutin simulasi penyerangan permukaan atau simulated surface attack di area latihan Lanud Sultan Hasanuddin menggunakan pesawat Sukhoi Su27 kursi tunggal.
Kasubdispenum Dispenau Kolonel Sus Muhammad Yuris mengatakan, sejak tahun 2008 hingga saat ini, sudah ada empat penempur atau fighter TNI AU yang berhasil meraih 2000 jam terbang Sukhoi Su27/30.
“Letkol Pnb I Gusti Ngurah ‘Raptor’ Sorga, Letkol Pnb Wanda ‘Russell’ Surijohansyah, Kolonel Pnb David ‘Greathawk’ Ali Hamzah (TN 3), dan Mayor Pnb Bambang ‘Stinger’ Baskoro Adi,” katanya dalam siaran pers yang diterima, Minggu (7/6).
Katanya, Adi merupakan alumnus AAU tahun 2003. Adi pernah bertugas di Skadron Udara 15 dan 14 Wing Udara 3 Lanud Iswahjudi Magetan.
“Menyelesaikan pendidikan instruktur penerbang (Flying Instructor Course) di Australia tahun 2012 dan Seskoau (Air Command and Staff College) di Alabama, AS tahun 2018,” katanya.
Menurutnya, sejumlah penugasan operasi udara telah dilaksanakan perwira yang berasal dari Bogor, Jawa Barat ini meliputi operasi pengamanan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), pengamanan pulau terluar, pengamanan Ambalat, dan operasi pertahanan udara aktif.
“Atas kontribusi dan jasanya kepada negara dan bangsa, Stinger dianugerahi berbagai penghargaan satya lencana, seperti Satya Lencana (SL) Kesetiaan, SL. Dharma Nusa, SL. Wira Dharma, dan SL. Dwidya Sistha,” katanya.
“Kepiawaiannya bermanuver dengan pesawat tempur Sukhoi buatan Rusia yang sangat andal dan memiliki naluri tempur yang militan, ayah dua anak ini mendapat julukan (nickname) Stinger atau lebah penyengat yang berbahaya,” pungkasnya. [rnd] https://www.merdeka.com/peristiwa/mayor-bambang-stinger-baskoro-terbang-2000-jam-bersama-sukhoi.html