jpnn.com, JAKARTA – Kasat Resnarkoba Polresta Bandara Soetta Kompol Martua Silitonga mendapat penghargaan pin emas dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Jumat (13/10) kemarin.
Kompol Martua mendapat penghargaan tersebut bersama dengan 43 anggota Polri dan dua anggota TNI yang berprestasi. “Sangat membahagiakan, ada 43 polisi dan dua TNI mendapat penghargaan karena telah melaksanakan tugas dan mengukir prestasi melebihi panggilan tugasnya,” ujar Tito di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (13/10).
Penerima penghargaan terbanyak berasal dari Polresta Bandara Soetta. Salah satunya Kompol Martua, lulusan Akpol 2004. Dia mengungkap kasus penyelundupan dan peredaran narkotika jaringan Nigeria-Benin-Jakarta dengan modus Swallow. Total barang bukti 139 kapsul berisi sabu 2.347 gram. Dua orang ditangkap, yaitu WNA Republik Benin dan Ghana. Satu di antaranya diambil tindakan tegas karena melawan petugas.
Dalam kariernya di kepolisian, mantan Kasat Resnarkoba Polres Pelabuhan Tanjung Priok ini cukup gemilang. Sebut saja pada 2015, dia mengungkap jaringan narkoba internasional (Tiongkok, Kuala Lumpur dan Jakarta) dengan barang bukti 94 kg sabu dan 112.189 butir ekstasi.
Di tahun 2016, Martua juga mengungkap kasus sabu-sabu dalam mesin blower yang dikembangkan ke Ruko Arcadia Batu Ceper dan Provinsi Bali dengan barang bukti 72.343,8 gram. Dalam kasus ini, dia butuh waktu enam jam untuk membongkar mesinnya.
Di tahun yang sama, jebolan SMA Taruna Nusantara Magelang ini dianugerahi Tanda Kehormatan Satyalancana Operasi Kepolisian dari Presiden RI Joko Widodo karena telah mengungkap jaringan narkoba internasional Guangzhou Tiongkok, Hong Kong, Kuala Lumpur dan Jakarta.
Tahun 2016 pria kelahiran Sintang 4 Oktober 1982 ini mengungkap 61.551 butir ekstasi, 41.960 happy five dan 1.012 gram sabu. Martua juga berhasil mendapatkan penghargaan MURI atas rekor Pelantikan Duta Anti-Narkoba kepada Awak Pesawat Terbanyak pada tahun 2017. (adk/jpnn)